Rugi Bersih PJAA Membengkak Jadi Rp57,09 Miliar

Wednesday 30 Jun 2021, 4 : 21 pm
by
Pintu Gerbang Ancol

JAKARTA-Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan rugi bersih mencapai Rp57,09 miliar atau mengalami peningkatan dibanding rugi bersih pada periode yang sama di 2020 sebesar Rp10,37 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan PJAA yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (30/6), jumlah pendapatan usaha di Kuartal I-2021 sebesar Rp89,48 miliar atau mengalami penurunan tajam dibanding perolehan di Kuartal I-2020 yang mencapai Rp218,83 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan PJAA selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat Rp67,91 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp140,8 miliar, sejalan dengan penurunan pendapatan usaha.

Dengan demikian, laba bruto PJAA di Kuartal I-2021 menjadi sebesar Rp21,57 miliar.

Namun, selama tiga bulan pertama tahun ini perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp21,51 miliar, padahal di periode yang sama setahun sebelumnya masih mampu mencatatkan laba usaha sebesar Rp17,61 miliar.

Adapun rugi sebelum pajak yang dicatatkan PJAA pada Kuartal I-2021 adalah sebesar Rp51,1 miliar atau mengalami peningkatan dibanding rugi sebelum pajak di Kuartal I-2020 yang senilai Rp1,05 miliar.

Dengan jumlah beban pajak penghasilan di Kuartal I-2021 yang sebesar Rp6,07 miliar, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp17,17 miliar.

Sedangkan, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Kuartal I-2021 adalah sebesar Rp57,09 miliar.

Per 31 Maret 2021, total liabilitas PJAA tercatat melambung menjadi Rp2,8 triliun dari Rp2,28 triliun pada 31 Desember 2020.

Sementara itu, total ekuitas per akhir Kuartal I-2021 tercatat Rp1,7 triliun atau mengalami penurunan dibanding posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp1,76 triliun.

Berdasarkan penjelasan PJAA yang disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), peningkatan liabilitas hingga sebesar 22,7 persen tersebut disebabkan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2021 sebesar Rp731 miliar.

Error: Contact form not found.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Pastikan Tidak Ada Serbuan Ayam Impor Asal Brazil

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan tidak ada serbuan ayam impor asal

Pelabuhan Labuan Bajo Dikembangkan Jadi Terminal Penumpang

LABUAN BAJO-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo,