Rupiah Tertekan Akibat Aksi Jual Asing

Friday 14 Jun 2013, 6 : 24 pm
by

JAKARTA-Nilai tukar rupiah selama perdagangan sepekan melemah setelah turun tajam di awal minggu. Pelemahan rupiah dipicu oleh maraknya aksi jual asing baik di saham maupun obligasi serta tingginya demand dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Kepala Divisi Treasury BNI, Nurul Eti Nurbaeti di Jakarta, Jumat (14/6).

Menurut dia, tekanan terhadap rupiah memang sudah mulai terlihat sejak awal pekan.   Salah satu pemicunya adalah kebutuhan dollar AS  yang masih tinggi menyusul pembayaran utang swasta luar negeri pada Juli-Agustus mendatang. “Persediaan dollar AS sangat terbatas, sementara kebutuhan tinggi, kondisi itu yang membuat dollar AS menguat di dalam negeri pada akhir-akhir ini,” ucap dia.

Ketidakseimbangan antara permintaan dan persedian dollar AS dipasar ini menyebabkan rupiah menembus level psilogisnya. Karena itu, Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan Fasbi dan BI Rate masing-masing 25 bps sehingga  mampu menstabilkan rupiah.

Namun demikian kata dia, naiknya suku bunga acuan ini tidak langsung meredakan tekanan terhadap rupiah. Semestinya kebijakan ini diambil sejak lama ketika inflasi mulai meningkat. “Rupiah sudah terlalu melemah sehingga naiknya suku bunga acuan tidak banyak artinya,” imbuh dia.

Rupiah justru lebih membutuhkan kepastian kenaikan harga BBM sehingga defisit anggaran dan defisit perdagangan bisa berkurang. Tarik ulur kenaikan BBM telah melahirkan ketidakpastian. “Tekanan ini membuat pasar begitu hati-hati merespons kebijakan apapun dari pemerintah, termasuk kenaikan BI rate,” ujar dia.

Pekan depan, dia melihat focus pelaku pasar tertuju pada pengumuman harga  BBM yang pberotensi mensupport rupiah karena mengurangi ketidakpastian di pasar. “Dari lobal, pelaku pasar menanti FOMC meeting akan dilaksanakan  18 Juni mendatang sehingga pelaku pasar bersikap wait and see,” pungkas dia.  

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pesparani II, Adrianus Meliala Minta Peserta Lomba Jaga Sportivitas

KUPANG – Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik

PUPR Prioritaskan Infrastruktur Dengan Multiplier Effect Tinggi

JAKARTA-– Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pembangunan infrastruktur merupakan suatu