Sahat Sinaga: Sawit Bukan Untuk Minyak Goreng

Thursday 1 Feb 2024, 5 : 44 pm
Plt. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga

BANDUNG-Plt. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengungkapkan kesalahpahaman soal peruntukkan sawit untuk minyak goreng.

Sebab,   saat sawit dijadikan minyak goreng, otomatis kandungan vitaminnya akan hilang karena suhu panas.

Hal tersebut disampaikan Sahat dalam Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit bertemakan “Perkembangan dan Kontribusi Industri Hilir Sawit Bagi Perekonomian Indonesia” diselenggarakan oleh Majalah Sawit Indonesia pada 31 Januari – 2  Februari 2024 di Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan ini didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan jumlah peserta 30 jurnalis dari media cetak dan online.

Dukungan juga datang dari Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Ia mengungkapkan,  sawit mengandung kadar β-carotene serta tokoferol dan tocotrienol yang relatif tinggi.

β-carotene merupakan sumber vitamin A dan antioksidan sedangkan tokoferol dan tocotrienol yang merupakan salah satu golongan vitamin E yang berasal dari tumbuhan yang juga dapat berperan sebagai antioksidan.

“Sawit menghasilkan vitamin A yang 15 kali dari wortel dan vitamin E yang 20 kali dari minyak olive. Minyak zaitun hanya mengandung vitamin E sebesar 51 ppm, sementara kandungan vitamin E minyak sawit jauh lebih tinggi yakni 1172 ppm. Padahal, harga olive oil jauh lebih mahal dibanding sawit,” jelas Sahat.

Sahat juga menambahkan, yang tidak banyak diketahui soal sawit bahwa yakni komoditi ini merupakan satu satunya jenis vegetable oil yang mirip dengan kandungan air susu ibu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IPW : SOP Polri Soal Senjata Belum Jelas

JAKARTA-Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S Pane menilai polisi
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Risiko Refinancing Berpotensi Meningkat, Rating Outlook WSKT Dikoreksi Jadi Negatif

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) akhirnya mengoreksi prospek peringkat PT