SBAT Siap Jadi Produsen Benang Open-end Recycle Terbesar Usai Rights Issue

Tuesday 21 Dec 2021, 6 : 50 pm
PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk

JAKARTA-PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) mengklaim, perseroan akan menjadi produsen benang open-end recycle (OE recycle) terbesar di Indonesia usai menyelesaikan aksi korporasi penambahan modal melalui rights issue senilai Rp130 miliar.

Menurut Direktur Utama SBAT, Jefri Junaedi dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Selasa (21/12), setelah sukses melaksanakan rights issue, SBAT akan merealisasikan rencana untuk menggenjot produksi benang dalam upaya menjadi produsen benang OE recycle terbesar di Indonesia.

“Kami beterima kasih kepada para pemegang saham SBAT yang telah mendukung dan mempercayakan kepada kami, sehingga pelaksanaan penambahan modal berjalan dengan baik. Hal ini merupakan langkah yang baik untuk memantapkan posisi dan juga tentunya bagi customer kami yang telah lama menanti adanya peningkatan produksi benang OE,” papar Jefri.

Dia menyebutkan, untuk dapat menjadi pemain benang OE terbesar, SBAT berencana untuk meningkatkan produksi dengan menggandeng produsen mesin benang OE asal Swiss. Sehingga, nantinya kapasitas produksi akan bertambah menjadi 150 bale per hari pada 2022.

“Tingginya permintaan benang OE yang nantinya akan diproduksi menjadi sarung tangan, canvas dan handuk oleh pelanggan SBAT di Rusia, Korea hingga Bangladesh, membuat SBAT sering kewalahan menerima pesanan benang OE yang terus meningkat,” tutur Jefri.

Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi perekonomian di kawasan Asia Tenggara yang semakin membaik akan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan perseroan.

“Baru-baru ini SBAT diminta untuk mengirimkan benang OE sebanyak sepuluh kontainer per bulan pasar untuk pasar Thailand dan Philipina,” ucapnya.

Selain melakukan rights issue, ungkap Jefri, salah satu solusi dan strategi agar bisa mengakomodir peningkatan permintaan terhadap benang, saat ini SBAT sedang menjajaki rencana kerjasama dengan salah satu produsen mesin benang OE asal Swiss, dengan brand Rieter.

Dia berharap, mesin Rieter bisa diterima dan dioperasikan oleh SBAT pada pertengahan 2022.

Dengan adanya penambahan mesin yang dibeli dengan menggunakan dana hasil rights issue dan kerjasama dengan Rieter, maka diyakini SBAT akan menjadi produsen benang OE terbesar di Indonesia.

Jefri menyebutkan, nantinya kapasitas produksi SBAT mencapai 2.500 ton per bulan.

“Dengan adanya penambahan modal untuk menambah jumlah mesin produksi dan modal kerja, serta perluasan kerjasama dengan Rieter, maka akan menjadikan SBAT sebagai pabrik benang OE recycle yang ramah lingkungan terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Swasta Masih Kecil Terlibat Riset dan Penelitian

JAKARTA-Dana riset dan penelitian Indonesia dinilai paling kecil di Asean.

Indonesia Siap Sambut Kedatangan Paus

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan pemimpin tertinggi