Sebastian: Kita Tidak Sedang Memburu Kekuasaan, Jabatan dan Harta

Tuesday 28 Jul 2015, 2 : 11 pm
by
Calon Bupati Manggarai, Sebastian Salang/Doc Asri Center

JAKARTA-Bakal Calon Bupati Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2015-2020, Sebastian Salang akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pilkada serentak 2015 ini. Keputusan ini dibuatnya sebagai bentuk penolakan atas transaksi politik uang untuk meraih dukungan parpol. “Saya harus buat keputusan seperti ini, menghentikan prosesnya dan menolak transaksi, menolak membayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dengan jalan pintas. Mungkin anggota tim, relawan, pendukung dan keluarga kecewa, marah dan tidak terima karena tidak ikut pilkada. Tetapi itulah harga yang harus di bayar dengan sikap dan pilihan ini. Maafkan saya atas semua ini,” ujar Sebastian lewat akun facebooknya, Selasa (28/7).
Sebastian tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari partai politik. Beberapa sumber menyebutkan, sejumlah parpol mematok tarif tinggi mulai dari ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk mendapatkan tiket pencalonan melalui parpol. “Saya tidak bisa melukiskan bagaimana perasaan saya saat ini, atas kebersamaan, ketulusan, pengorbanan, semangat, dan komitmen kita semua selama proses sampai saat kita memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pilkada,” tulis Bastian yang ditujukan kepada Tim sukses, Relawan, pendukung dan simpatisannya.
Sebastian mengatakan mungkin ada yang tertawa, sinis, melecehkan dan merasa puas ketika tidak ikut pilkada ini. Namun, dia meminta para pendukungnya agar jangan malu dan merasa kalah karena memilih jalan ini. “Ini pahit buat saya dan kita semua. Tetapi pilihan ini dengan sadar kita ambil demi nilai yang diyakini dan niat tulus untuk mengabdi. Kita tidak sedang memburu kekuasaan, jabatan, apalagi harta,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan komitmennya menolak politik uang telah disampaikannya sejak awal. “Seperti janji saya diawal, apabila partai minta bayar saya akan menolak dan memilih mundur dari pencalonan dan akan disampaikan kepada publik. Janji itu saya tepati dan satu dua hari kedepan saya akan umumkan ke publik. Mengapa kita tidak ikut pilkada. Semuanya akan dijelaskan. Kita memberi pesan kepada bangsa ini, ditengah sikap pragmatis partai, politik penuh transaksi dan manusia-manusia yang haus kekuasaan dengan membayar, kita berdiri tegak untuk melawan semua itu. Di tengah pesimisme publik dalam proses pilkada ini, masih ada orang seperti kita yang tidak goyah dengan prinsip dan nilai yang kita yakini,” tuturnya.
“Mungkin kita gagal meraih kekuasaan tapi kita menang dalam membela nilai yang kita yakini. Maaf atas segalanya. Hanya kata terima kasih yang mampu saya ungkapkan untuk melukiskan segala yang luar biasa yang telah kita jalani bersama,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wamen Rangkap Wakomut Sama Dengan Regulator Sekaligus Operator

Oleh: Emrus Sihombing Ada yang sangat unik terkait dua jabatan

Citibank Perkenalkan Generasi Terbaru Layanan Perbankan Digital

JAKARTA-Citibank Indonesia memperkenalkan rangkaian layanan dan produk perbankan digital terbarunya