Sejumlah Kerabat Masuk Pengurus Golkar, Tim 9 Bereaksi Keras

Friday 17 Jan 2020, 6 : 17 pm
Koordinator Tim 9, Cyrillus Kerong yang didamping Viktus Murin, Mahadi Nasution, Fransiskus Roi Lewar di Jakarta, Jumat (17/1/2020)

JAKARTA-Susunan pengurus DPP Partai Golkar yang baru diumumkan ke publik menimbulkan kekecewaan sejumlah kader Partai Beringin.

Bahkan sebagian memberi reaksi negatif, susunan pengurus tersebut beraroma dinasti dan kekerabatan.

“Ada pula oknum-oknum pengurus yang memiliki hubungan keluarga misalnya ayah-anak, kakak-adik, ipar-ponakan dan lain sebagainya. Layaknya disebut AMPI (Anak, Menantu, Ponakan dan Ipar,” kata Koordinator Tim 9, Cyrillus Kerong yang didamping Viktus Murin, Mahadi Nasution, Fransiskus Roi Lewar di Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Saat ditanya siapa saja “AMPI”, Kerong-sapaan akrabnya membeberkan pengurus yang memiliki hubungan kerabat dan darah.

Apalagi kelompok mereka ini tidak pernah terlibat di partai.

“Putra Ketum Airlangga Hartarto, Ravindra yang ditunjuk sebagai Ketua DPP. Kemudian ada nama ipar Airlangga, Kusuma Judileksono yang juga diangkat sebagai Ketua DPP,” tambahnya.

Selain itu, Cyrillus juga menyebut ada nama anak tiri Airlangga, Adanty Kurnia diangkat sebagai wakil bendahara umum.

Selain dari keluarga Airlangga, ada putra Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto, yaitu Dico Ganinduto yang menjabat sebagai wakil sekjen.

Lalu, ada putra Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu alias Tetty Paruntu, yaitu Adrian Jopie Paruntu yang menjabat sebagai wakil sekjen.

Cyrillus menyindir keterlibatan keluarga di tubuh pengurus Golkar.

Dia menyebut dengan sebuah istilah.

“Solusinya harus dirombak, karena kroni-kroninya itu,” ucapnya.

Sementara itu, jubir Tim 9, Viktus Murin menilai rezim politik AH telah merusak psikologi kebersamaan dan keutuhan lingkungan organisasi pendiri yakni SOKSI, Kosgoro, dan MKGR.

Sebab ketiga organisasi ini merupakan sumber utama rekruitmen kader dalam kepemimpinan partai.

“Pada kenyataannya, komposisi kepengurusan DPP hasil Munas X Tahun 2019 ini, keberadaan kader-kader dari SOKSI, Kosgoro, dan MKGR tidak tergambar secara merata dan representatif dalam komposisi kepengurusan DPP,” paparnya sambil menambahkan sebaliknya, terkesan kuat, rekruitmen kepengurusan hanya didasarkan pada sentimen perkoncoan dan atau kronismen.

Viktus mengingatkan rezim politik AH untuk sesegera mungkin memulihkan situasi keterbelahan di dalam tubuh Partai Golkar, sebagai dampak dari komposisi kepengurusan DPP periode 2019-2024.

Menurut Viktus, pemulihan situasi internal partai ini merupakan hal yang bijaksana dalam rangka merawat keutuhan organisasi Partai Golkar.

Sehingga dapat bekerja secara optimal demi mencapai kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2024.

“Mengingatkan seluruh slagorde dan atau keluarga besar Partai Golkar untuk berani mengkritisi ketidakberesan yang dilakukan oleh AH dan rezim politiknya, demi mencegah terjadinya perpecahan yang nyata dalam organisasi Partai Golkar,” pungkas. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Yenny Wahid : Jokowi Banyak Difitnah

JAKARTA-Presiden Jokowi bersama Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, dan
PT Samudera Indonesia Tbk

DUTI Bukukan Kenaikan Laba Bersih 70% Pada 2018

JAKARTA-Pengembang properti terkemuka di Tanah Air, PT Duta Pertiwi Tbk.