Sektor Konsumer Bisa Dongkrak IHSG

Friday 10 Jul 2015, 4 : 03 am
?

JAKARTA-Kasus bangkrutnya Yunani dan perlambatan ekonomi China berdampak besar pada penurunan Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG). Diperkirakan, dalam sebulan ke depan IHSG diprediksi di zona merah.

Demikian disebutkan oleh Head of Reaserch Bloomberg TV Indonesia, Arwani Pranajaya pada Seminar NgaturDuit.com dan acara buka puasa bersama media di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Menurut Arwani, dampak krisis Yunani dan perlambatan RRT sangat besar dampak psikologisnya terhadap volatilitas IHSG. “Sampai sebulan ini masih terus turun dan tidak menutup kemungkinan akan turun menjadi 4.700. Saat ini kan masih 4.838. Jadi 1.000-an yang terpangkas,” tandasnya.

Sentimen dari dua negara itu membuat indeks berada di zona merah. Apalagi kalau The Fed Rate bakal naik, bisa kian menggerus IHSG. Tapi dia buru-buru menyebutkan, kemungkina besar The Fed tidak akan menaikan suku bunganya di tahun ini. “Dan satu-satunya sektor yang dapat menopang IHSG untuk bullish adalah sektor konsumer yang basisnya itu komoditas. Seperti jagung dan beras. Cuma memang sekalipun menopang akan defensif,” tukas dia.

Merahnya kondisi IHSG dipredikai dia pub dapat berakibat pada rendahnya calon emiten untuk melakukan initial public offering (IPO). Mereka banyak akan menahan diri.

“Dengan kondisi saat ini saya kira calon emiten yang mau IPO masih wait and see. Di China itu tahun lalu sempat bubble, kebanyakan perusahaan yang IPO. Bahkan di bursa Shanghai  tertinggi di dunia yang IPO-nya tertinggi di dunia. Kedua di bursa Jepang,” paparnya.

Masalah yang muncul di China, dengan banyaknya IPO itu karena dilakukan ketika valuasi itu sedang tinggi. Akibatnya, setelah IPO dana yang didapat itu dijadikan coleteral dengan meminjam ke bank. “Sehingga menjadi bubble. Maka kemarin RRT turunnya cukup dalam,” katanya.

Meski begitu, Arwani memprediksi, sentimen positif yang dapat mengangkat indeks akan terjadi di bulan Agustus. Kondisi ini diyakini karena dampak Yunani dan RRT bakal mengendur. “Kalau kita lihat siklus bursa itu dpt speed up kembali di Agustus. Memang sy belum pastiin tapi kalau berdasar siklus di dalam negeri atau pun di luar  terjadi di Agustus,” terangnya. **cea

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenkop UKM Gandeng Gojek Fasilitasi Pelaku Usaha Kuliner Masuk Marketplace

JAKARTA-Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menandatangani

Fahri : Jokowi Sulit Jaga Kekompakan Kabinet

JAKARTA-Kalangan DPR menyarankan agar Presiden Jokowi bisa meniru  mantan Presiden