Senator NTT: Pemuda Harus Menjadi Penjaga Pilar Bangsa

Thursday 29 Oct 2015, 8 : 45 pm
by
Senator NTT, Ardianus Garu memberikan cendramata kepada pemuda di Ruteng, NTT

RUTENG-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Adrianus Garu mengatakan, dampak negatif arus globalisasi yang sangat dasyat saat ini hanya bisa dibendung jika bangsa ini memelihara dan menumbuhkan rasa cinta warga terhadap tanah air dan nilai-nilai luhur bangsa. Karena itu, dia mengajak para pemuda agar menjadi pelopor dalam menjaga pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Penegasaan ini disampaikan Adrianus terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015. “Globalisasi membawa masyarakat tercerabut dari lingkungannya atau bangsanya. Globalisasi menyebabkan memudarnya rasa cinta warga terhadap bangsa ini. Untuk itu, perlu penguatan atau revitalisasi semangat kebangsaan ini,” tegasnya.

Senator NTT ini mengajak para pemuda agar menjadi garda terdepan untuk menjaga pilar-pilar bangsa. Jika pemuda abai atau luntur rasa cinta akan nilai-nilai luhur bangsa maka bangsa ini tinggal menunggu waktu untuk hancur. “Sumpah Pemuda tidak hanya sekedar dirayakan. Kita semua sebagai anak bangsa harus punya spirit dan semangat yang sama seperti dilakukan para pemuda 28 Oktober 1928 dulu,” kata Adrianus dalam keterangan pers yang dikirim ke redaksi, Kamis (29/10).

Sebelumnya, ia telah menyatakan hal tersebut dalam sosialisasi Empat Pilar di Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, Senin (26/10) lalu. Di depan para pemuda dan pelajar, dia mengajak agar tidak larut dalam pengaruh globalisasi. “Kita tidak menentang globalisasi karena itu sebuah keniscayaan zaman. Namun kita jangan sampai menyembah berhala terhadap globalisasi. Jangan karena pengaruh kenikmatan yang ditawarkan zaman tersebut, kita melupakan nilai-nilai luhur kita, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional,” tutur anggota Komite IV DPD ini.

Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda harus menjadikan spirit bagi semua anak bangsa untuk menjaga pilar-pilar bangsa. Empat pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus melekat (embeded) dalam pribadi setiap anak bangsa.

Dia mencermati dalam perkembangan anak muda sekarang, baik di tingkat lokal maupun di tingka nasional, ada kecenderungan untuk meninggalkan nilai-nilai lama karena dianggap usang. Padahal nilai-nilai itu adalah warisan leluhur yang sarat makna. Dalam konteks kenegaraan, empat pilar negara mulai ditinggalkan masyarakat. Fakta ini akan memudahkan bangsa ini jatuh karena nilai-nilai dasarnya sudah ditinggalkan warganya. “Ini tidak boleh terjadi. Para pejuang dulu bersusah payah membangun negara ini. Kita harus ingat semangat mereka. Sumpah Pemuda harus benar-benar sebagai refleksi bagi kita semua,” tutur mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Naik 111,98%, Laba Bersih HEAL di 2021 Tembus Rp1 Triliun

JAKARTA-Perolehan laba bersih PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) untuk Tahun

OJK Beri Izin Usaha Bidang Asuransi Umum Kepada PT Asuransi Simas Insurtech

JAKARTA-Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan Pemberlakuan Izin Usaha