JAKARTA-PT PP (Persero) Tbk (PTPP) hanya mencatatkan laba bersih untuk Tahun Buku 2020 senilai Rp128,75 miliar.
Padahal setahun sebelumnya perseroan masih mampu membukukan Rp819,46 miliar.
Penurunan keuntungan ini dipengaruhi oleh anjloknya jumlah pendapatan perseroan di sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan PTPP yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (17/3), jumlah pendapatan usaha PTPP di 2020 mengalami penurunan menjadi Rp15,83 triliun dari Rp23,57 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan di tahun lalu tercatat Rp13,66 triliun atau lebih rendah dibanding 2019 yang sebesar Rp20,26 triliun.
Dengan demikian, laba bruto PTPP dalam laporan keuangan tahun berjalan yang berakhir 31 Desember 2020 tercatat senilai Rp2,17 triliun atau mengalami penurunan dibandingkan dengan laba bruto untuk Tahun Buku 2019 yang mencapai Rp3,32 triliun.
Sepanjang 2020, PTPP mencatatkan beban usaha sebesar Rp583,71 miliar, sedangkan kerugian penurunan nilai sebesar Rp288,63 miliar.
Sementara itu, beban keuangan PTPP pada tahun lalu meningkat menjadi Rp894,58 miliar dari Rp782,16 miliar.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan yang dibukukan PTPP di 2020 tercatat sebesar Rp289,57 miliar atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi di 2019 yang mencapai Rp1,08 triliun.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan di 2020 senilai Rp23,3 miliar, maka laba tahun berjalan pada tahun lalu hanya senilai Rp266,27 miliar atau mengalami penurunan dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp1,05 triliun.
Hingga akhir 2020, laba per saham dasar PTPP hanya senilai Rp21 per lembar, padahal di akhir 2019 mencapai Rp132 per saham.
Per 31 Desember 2020, PTPP mampu menekan total liabilitas menjadi Rp39,47 triliun dari Rp41,12 triliun per 31 Desember 2019.
Namun, jumlah ekuitas perseroan per akhir tahun lalu tercatat menurun menjadi Rp14,01 triliun dari Rp15,01 triliun pada akhir 2019.
