Suku Bunga Belum Ganggu Pasar Agya

Tuesday 10 Sep 2013, 4 : 28 pm
tribunnews.com

JAKARTA-Produsen mobil murah (Agya dan Ayla) mengaku belum terganggu dengan kenaikan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis point menjadi 7% yang diikuti dengan naiknya bunga kredit bank. “BI rate saat ini masih cukup mendukung pertumbuhan penjualan otomotif. Beberapa tahun lalu, BI rate sempat menyentuh hingga 12% namun penjualan mobil terus mengalir.  Kita belum liat pasar seperti apa,” kata Presiden Direktur PT Astra Toyota Motor,  Johnny Darmawan di Jakarta, Selasa,(10/9).

Bahkan Johnny mengaku belum khawatir perusahaan pembuat low cost green car (LCGC) terkena dampak. Malah tetap optimis mobil murah ini terserap pasar dengan baik. “Melihat dari segmen customernya, diperkirakan 80-90% pembeli LCGC menggunakan jasa perusahaan leasing,” ujarnya

Sementara itu, Toto Suryana, Chief Operation officer PT Astra Daihatsu Motor tak membantah tingkat suku bunga memang sangat mempengaruhi tingkat pembelian yang dilakukan konsumen. “Meskipun berharga murah, namun sama seperti produk otomotif lainnya, pembeli mobil LCGC juga diperkirakan akan menggunakan jasa lembaga pembiayaan,” terangnya

Dengan besarnya porsi pembelian mobil LCGC melalui lembaga pembiayaan tersebut, tentu suku bunga menjadi sangat penting.  Itu sebabnya, ia belum dapat memastikan dampaknya terhadap penjualan Daihatsu Ayla dalam waktu dekat ini.

Seperti diketahui, sebelumnya ADM menargetkan penjualan Ayla sebanyak 4.000 unit per bulan. “Customer yang sanggup untuk membayar cicilan pasti dia akan membeli, sedangkan customer yang tidak sanggup membayar cicilan dia pasti tidak akan beli,” pungkasnya. **can

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI: Stop Informasi Sesat Soal Rupiah

JAKARTA-Bank Indonesia minta masyarakat tak mempermasalahkan keabsahan uang Negara Kesatuan

Kang Emil Perkuat Jabar, Golkar Segera Tetap Airlangga Jadi Capres

JAKARTA-Direktur Riset Indonesia Politics Research and Consulting, Leo Agustino mengatakan,