Sulit Realisasikan Buy Back Saham Indosat

Tuesday 24 Jun 2014, 6 : 49 pm

JAKARTA-Pernyataan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi)  yang siap membeli kembali  saham Indosat (buy back),  sulit direalisasikan. Masalahnya, saham-saham yang sudah masuk pasar modal diprediksi harganya pasti sangat tinggi. “Jadi, janji Jokowi ini juga sulit direalisasikan apalagi APBN kita masih defisit terus. Pertumbuhan ekonomi 7 persen bisa saja mengakibatkan defisit anggaran negara yang besar sehingga tidak punya kemampuan untuk mem-buy back saham Indosat secara besar-besaran dan masif,’’ kata anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Ramson Siagian, Jakarta, (Selasa, 24/06/2014).

Lebih jauh Ramson menjelaskan, untuk mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen memerlukan defisit yang besar untuk mendorong peningkatan belanja negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan. “Jadi, gagasan Jokowi membeli lagi saham Indosat kalau pertumbuhan ekonomi 7 persen, itu cuma teori yang belum tentu bisa diwujudkan,’’ imbuhnya.

Menurut Ramson, pernyataan Jokowi soal penjualan aset negara, terutama Indosat pada 2003 dinilai tidak berdasar. Karena, tahun itu posisi keuangan negara tidak dalam keadaan krisis seperti yang dikemukakan Jokowi. “Yang dikatakan Jokowi tidak tepat. Pola pikir Jokowi itu sangat berbahaya kalau untuk menutupi defisit anggaran negara saja harus menjual aset negara, lama-lama aset-aset negara yang strategis bisa habis dan kita gampang dikendalikan asing,’’ jelasnya

Dikatakan  anggota DPR terpilih dari Partai Gerindra ini, pada waktu itu hanya terjadi defisit APBN sebagaimana yang terjadi tiap tahun di APBN  hingga sekarang. “Karena jumlah belanja negara selalu lebih besar dari jumlah penerimaan negara. Penyebabnya, antara lain karena kurangnya penghematan,” jelasnya.

Untuk menutupi defisit anggaran negara, ada beberapa alternatif pembiayaan defisit yang bisa dilakukan presiden Megawati pada waktu itu. “Misalnya, penjualan SUN (surat utang negara) atau obligasi ke pasar keuangan dan mengupayakan utang luar negeri. Penjualan aset Indosat itu merupakan alternatif terakhir apabila sudah tidak ada jalan lain lagi,” imbuhnya. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Genjot Kompor Listrik, BTN Gandeng Lima Pengembang TOD

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo

DPD Dukung Penuh Penegakan Hukum Di Indonesia 

JAKARTA-Bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi hukum dan menegakannya tanpa memandang