Surplus Neraca Perdagangan Mencapai USD 0,8 Miliar

Thursday 20 Aug 2015, 2 : 19 am
by

JAKARTA-Surplus neraca perdagangan di bulan Juli semakin meningkat. Neraca perdagangan bulan Juli 2015 tercatat surplus USD 1,3 miliar, mengalami peningkatan USD 0,8 miliar dibandingkan surplus perdagangan bulan Juni 2015.
Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, mengatakan surplus neraca perdagangan bulan Juli 2015 ditopang oleh surplus perdagangan nonmigas USD 2,2 miliar, sementara neraca perdagangan migas defisit USD 0,9 miliar. “Hal yang menggembirakan, surplus ini merupakan yang tertinggi sejak awal tahun lalu,” kata Thomas di Jakarta, Rabu (19/8).
Posisi tersebut mendorong pencapaian neraca perdagangan kumulatif Januari-Juli 2015 surplus USD 5,7 miliar, jauh lebih baik dibandingkan neraca Januari-Juli 2014 yang defisit USD 1,1 miliar. Surplus selama Januari-Juli 2015 terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 9,7 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar USD 4,0 miliar.
Sementara itu, pada bulan Juli 2015, total impor mengalami penurunan 28,4% dibanding tahun sebelumnya (YoY). Namun, hal berbeda terjadi pada kinerja impor secara kumulatif selama Januari-Juli 2015 yang mengalami penurunan sebesar 19,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar atas turunnya impor selama Januari-Juli 2015 disebabkan oleh turunnya permintaan impor migas sebesar 40,7% (YoY), dan penurunan permintaan nonmigas sebesar 12,1% (YoY). Impor Indonesia dari negara-negara maju pada Januari-Juli 2015 (YoY), khususnya Singapura (27,8%), Korea Selatan (23,5%), dan Jepang (19,8%) mengalami penurunan yang tajam. Selama Januari-Juli 2015, impor masih tetap didominasi bahan baku/penolong (75,7%) meskipun mengalami penurunan sebesar 20,5% (YoY). Bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain bahan kimia organik; besi; dan baja; serta plastik dan barang dari plastik.
Sementara itu, nilai impor barang modal mengalami penurunan di periode Januari-Juli 2015 menjadi USD 14,3 miliar. Barang modal yang impornya turun signifikan antara lain mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, dan kendaraan bermotor dan bagiannya. Di sisi lain, pangsa impor barang konsumsi di periode Januari-Juli 2015 naik menjadi 7,3% dan mengalami penurunan sebesar 14,1% (YoY). Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain susu, telur, mentega, daging hewan, dan sayuran.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Danamon Gelar Donor Darah di 100 Kota di Indonesia

JAKARTA-Pegawai PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) mendonorkan darahnya dalam

Pengenaan Cukai Plastik Dorong Investasi

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menilai rencana pengenaan cukai pada