Survei Poltracking: Jika Pemilu Sekarang, PDIP Masih Menang

Tuesday 20 Oct 2015, 8 : 01 pm
by

JAKARTA-Survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang jika pemilu legislative (pileg) digelar saat ini, Dari jumlah responden 1200 orang sebanyak 20.26 % publik memilih PDI Perjuangan. Partai Gerindra berada diposisi kedua dengan raihan dukungan sebanyak 13.63%.

Sementara diurutan berikutnya Partai Gerindra, (10.84%) memilih Partai Golkar, (8.11) Partai Demokrat, (6.53%) memilih Partai PKB, (5.68%) memilih PKS, (4.42%) memilih Nasdem, PAN (3.47%), (3.11%) memilih PPP, selanjutnya PBB (3.11%), Hanura (2.74%), dan PKPI (1.11%). “Sebanyak 16.99% menyatakan Tidak Tahu/Tidak Jawab (tidak menentukan pilihan),”   Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR saat merilis hasil survey evaluasi publik terhadap kinerja Presiden, Wakil Presiden, dan kabinet dalam Pemerintahan Jokowi-JK terutama tingkat keberhasilan dan kegagalannya dalam 1 tahun ini di Jakarta, Selasa (20/10).

Survei ini dilaksanakan di 34 Provinsi pada tanggal 7–14 Oktober 2015. Jumlah responden 1200 orang dengan margin error sebesar ± 3.0 % dengan tingkat kepercayaan 95%.

Menurutnya, sifat yang paling penting harus dimiliki Partai politik menurut publik adalah “memperhatikan keinginan rakyat” (29.79%), “punya program untuk mensejahterakan rakyat” (18.11%), “bersih dari korupsi” (13.26%), dan sisanya adalah sifat lainnya.

Namun berbeda hasilnya jika pemilihan presiden (pilpres) digelar saat ini. Jika kandidat Presiden adalah para incumbent dan Ketum-Ketum Parpol maka perolehan suaranya berturut-turut adalah Prabowo Subianto (24.11%), Joko Widodo (20.95%), Susilo Bambang Yudhoyono (6.74%), Aburizal Bakrie (4.11%), dan lain-lain.

Demikian juga jika Pilpres dilaksanakan pada hari ini dan hanya diikuti oleh tiga kandidat yaitu Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Susilo Bambang Yudhoyono maka perolehan suaranya berturut adalah Prabowo Subianto (33.05%), Joko Widodo (31.37%), Susilo Bambang Yudhoyono (15.58%), dan sebanyak (20%) tidak menyatakan pilihannya.

Seandainya Pilpres dilaksanakan pada hari ini dan hanya diikuti oleh dua kandidat Presiden yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto, maka perolehan suaranya adalah Prabowo Subianto (42.74%), Joko Widodo (35.74%), dan sebanyak (21.52%) tidak menyatakan pilihannya. “Ini serunya, dalam hasil survey pemilihan presiden, Jokowi kalah dari Prabowo, tapi hasil partai, PDIP unggul dari Gerindra,” paparnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, ‎selama setahun pemerintahan, publik menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK secara umum tidak menjadi lebih baik, bahkan cenderung negatif‎.

Data hasil survei SMRC, 41% responden menyatakan kondisi ekonomi nasional lebih buruk dibanding tahun lalu. Hanya 22% yang menyatakan lebih baik.

SMRC melakukan survei terhadap 1.220 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih secara acak, dengan metode multistage random sampling. Dari jumlah tersebut, responden yang dapat diwawancarai secara valid 1.027 responden. Waktu pengumpulan data dilakukan selama 7-13 Oktober 2015. Adapun, margin of error atau tingkat kesalahan survei tersebut 3,1%.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, survei tersebut cenderung bernuansa negatif, karena dilakukan saat pemerintah sedang menghadapi sejumlah masalah. “‎Hari ini adalah 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK, ada beberapa survei yang dilakukan ketika katakanlah asap sedang jadi problem. Kemudian currency rupiah ketika itu Rp 14.500-14.600. Sehingga dengan kondisi seperti itu, pasti respondennya memberikan penilaian yang kurang baik,” kata Pramono Anung, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/10).

Pemerintahan Jokowi-JK jelasnya telah memberikan solusi dengan menerbitkan 4 paket kebijakan ekonomi guna mengerem laju pelemahan rupiah. Hal tersebut sudah memberikan hasil, terbukti dengan menguatnya rupiah dan inflasi yang menurun. “‎Saya yakin kondisi hari ini pasti akan berbeda. Jadi yang namanya survei atau apapun dilakukan kan pada saat itu‎,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.

Pemerintah, lanjut Pramono, terus berusaha mengatasi masalah-masalah dalam negeri yang terus bermunculan. “‎Kami meyakini kita akan segera bisa menyelesaikan berbagai persoalan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi,” tandas Pramono.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

LPS-OJK Tingkatkan Kerjasama dan Kordinasi

JAKARTA-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat

KPEI Raih Laba Bersih 2021 Sebesar Rp225,56 Miliar

JAKARTA- PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyebutkan, kondisi pasar