Tambah Daya Gratis, Jebakan Batman dari Bisnis PLN

Saturday 19 Mar 2016, 5 : 39 pm
by
ilustrasi duitpintar.com

JAKARTA-PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan program tambah daya gratis dari daya 900 Volt Ampere (VA) ke 1300 VA  bagi masyarakat.  Namun program ini tak lebih sebagai tipu muslihat bisnis setrum milik negara ini. Karena itu, pelanggan tetap berhati-hati.  Bukan tidak mungkin,  pola ini hanyalah jebakan batman bagi pelanggan.

Bulan Maret ini, bulan yang sangat berkah bagi pelanggan listrik. Betapa tidak, PLN memberi kado indah berupa layanan tambahan daya gratis bagi pelanggan rumah tangga. Layanan ini berlaku sejak permohonan 15 Maret hingga 31 Desember 2016.

Sungguh sangat  menggembirakan program perusahaan plat merah ini. Apalagi, kebijakan ini sebagai bagian dari upaya mempercepat proses pemberian subsidi tepat sasaran bagi konsumen rumah tangga dengan daya 900 VA yang ingin naik daya menjadi 1.300 VA.

Program subsidi tepat sasaran ini sesuai amanat Pemerintah melalui surat penugasan Menteri ESDM No 7294/20/MEM.L/2015 tanggal 30 september 2015 dimana subsidi listrik tahun berjalan 2016 dialokasikan sebesar Rp38,39 triliun dengan kebijakan pemberian subsidi listrik bagi 24,7 juta pelanggan rumah tangga miskin dan rentan miskin sesuai data TNP2K.
Lewat program ini, PLN juga memberikan kesempatan bagi konsumen untuk dapat menikmati listrik dengan daya lebih besar. Sehingga bisa lebih bebas dan nyaman dalam menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan.

Bahkan, bagi konsumen bisnis dan industri dengan daya 100 sampai 200 kilo Volt Ampere (kVA), PLN memberikan mereka keringanan berupa diskon biaya penyambungan sebesar 20% dari tarif yang ditetapkan pemerintah. “Ini berlaku khusus untuk permintaan sambungan baru dan penambahan daya konsumen bisnis dan industri yang ingin memiliki daya 100 hingga 200 kVA,” jelas Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun.

Sejumlah dalil pun disampaikan pejabat PLN untuk memperkuat kebijakan ini. Yang palingmencolok adalah keberpihakan kepada dunia usaha, utamanya usaha kecil. Sebab kebanyakan konsumen golongan bisnis dan industri merupakan jenis usaha pemula yang secara aktif mampu menggerakkan perekonomian. “Kita mendukung upaya pemerintah guna menggerakkan dunia usaha lewat keringanan di sisi penyediaan listriknya,” jelasnya.

Benarkah motif PLN sekedar menyenangkan konsumen? Jawabannya sudah pasti tidak. Faktanya, dibalik rencana mulia ini tersimpan sebuah agenda terselubung. Sebab, program ini tak lebih tipu muslihat PLN. Bahkan hanyalah akal-akalan PLN menghilangkan subsidi listrik.Karena itu, masyarakat harus bersikap hati hati dengan jebakan madu beracun atas program ini.

Memang, program ini menawarkan sejumlah kemudahan. Akan tetapi, rakyat yang tidak cermat dan layak dapat subsidi bisa saja tergiur dengan program ini. Padahal begitu pindah ke 1300 VA maka masyarakat tidak akan lagi menikmati subsidi listrik karena daya 1300 VA keatas tidak lagi disubsidi oleh pemerintah. “Jadi ada kesan program ini merupakan jebakan madu beracun bagi masyarakat. Seolah-olah disuguhi madu yang manis rasanya, tapi ternyata mengandung racun,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI),  Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menduga, program gratis ala PLN ini hanyalah cara halus menghilangkan subsisi. Namun dikemas dalam bentuk yang samar-samar. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesan pemerintah tidak pro rakyat. “Kita sangat menyayangkan sebetulnya program ini dikemas seperti sekarang. Mengapa pemerintah tidak langsung saja memutuskan penghapusan subsidi listrik? Kenapa harus pake cara  akal-akalan seperti ini?,” tanyanya.
Padahal, jika PLN jujur, mereka bisa membuat program jelas terhadap penghapusan subsidi yang salah sasaran.  Fakta menyebutkan salah sasaran diakibatkan ulah dan kinerja PLN sendiri yang tidak mengantisipasi permintaan pasang baru dengan daya 450 VA sampai dengan  900 VA.
Mestinya pada saat ada permintaan pasang terhadap daya listrik yang disubsidi, PLN harus meneliti terlebih dahulu apakah pemohon layak dapat subsidi atau tidak.

Salah satu contoh adanya rumah rumah kost mewah yang dipasangi KWH meter tiap kamar. Padahal kost tersebut bertarif mahal karena fasilitasnya. “Yang seperti ini kan tidak layak disubsidi. Nah lebiih baik PLN mendata ulang siapa yang layak subsidi kemudian dihapus subsidinya. Jangan bikin akal akalan kepada rakyat, mari benahi kesalahan dengan cara yang benar vukan dengan cara yang salah,” tuturnya.

Ketidaktransparanan PLN dibalik rencana ini juga tercermin dari Uang Jaminan Langganan (UJL) yang disetorkan oleh masyarakat yang KWH meternya sudah berganti dari analog ke KWH pintar yang menggunakan pulsa listrik. “Mestinya UJL itukan tidak berlaku lagi. Nah dananya dikemanakan itu? Hal ini perlu dijelaskan kepublik yang dulu membayar UJL saat pasang baru,” terangnya.

Setali tiga uang, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pelanggan berhati-hati dengan jebakan batman dari perusahaan listrik negara ini.  “Sekarang gratis. Ke depan, pelanggan bakal klenger bayar rekening listrik,” seru Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.

Karena itu, dia mengingatkan pelanggan agar jangan tergiur dengan tawaran manis dari perusahaan listrik tersebut. Sebab, ini pada akhirnya membunuh konsumen. “Jadi, waspadalah dan selalu menjadi pelanggan yang cerdas,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tahun 2018, Industri Komitmen Serap Garam Petani 1,43 Juta Ton

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi erja sama antara industri pengolah garam

Investor Berkutat dengan Suku Bunga Tinggi, Bursa Saham AS Ditutup Anjlok

JAKARTA-Indeks utama Wall Street ditutup jatuh lebih dari 1% pada