Tantangan Industri Keuangan Syariah di 2015 Tak Mudah

Senin 1 Jun 2015, 3 : 42 pm
by

JAKARTA-Setelah mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun-tahun sebelumnya, sektor jasa keuangan syariah menghadapi tantangan berupa perlambatan pertumbuhan di tahun 2014 lalu.

Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Achmad Buchori memperkirakan, tantangan industri keuangan syariah pada tahun 2015 juga tidak mudah, mengingat lingkungan ekonomi global belum menunjukan pemulihan yang signifikan, bahkan menghadapi tantangan baru dari pergerakan harga minyak. “Namun kami optimis bahwa perekonomian domestik akan terus membaik sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperbaiki postur fiskal dan kebijakan pembangunan infrastruktur serta proyek prioritas pemerintah lainnya. Industri jasa keuangan syariah harus dapat memanfaatkan dinamika ekonomi domestik ini dan mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan nasional,” kata Achmad Buchori di Komplek Bank Indonesia (BI), di Jakarta, Senin (1/6).

Menurutnya, perkembangan perbankan syariah sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melambatnya ekonomi nasional pada kuartal I-2015 telah berimbas ke berbagai sektor, termasuk sektor perbankan syariah. “Pertumbuhan ekonomi kemarin (kuartal I-2015) di luar perkiraan dari yang direncanakan,” ujarnya.

Meski begitu, dia sangat yakin bahwa pada kuartal II-2015 nanti, pertumbuhan perbankan syariah akan kembali menggeliat seiring perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional. “Proyek pemerintah kemarin (kuartal I-2015) belum banyak dijalankan, sekarang sudah ada persetujuan dari APBN. Jadi pemerintah sudah mulai jalankan proyek dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan akan tingkatkan kerja bank syariah,” jelasnya.

Dia mengatakan, salah satu agenda penting dalam pengembangan industri keuangan syariah adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah.

Ini merupakan tanggung jawab bersama OJK dan seluruh stakeholders ekonomi dan keuangan syariah, karena jika saat ini jumlah masyarakat yang memahami industri keuangan syariah masih terbatas, tidak mungkin akan tercipta basis pasar keuangan syariah yang lebih besar.

Terkait dengan hal tersebut, berbagai program strategis telah dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan bersama dengan kementerian terkait, pemerintah daerah dan stakeholders keuangan syariah lainnya.

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Benar-Benar Nyantri di Tanah Suci, Ganjar Bagikan Cerita Spiritual ke Puan

SAUDI ARABAI-Ibadah Haji tahun 2023 menjadi ajang penggemblengan spiritual bagi

Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Perdagangan

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Amerika Serikat