Tantangan Sektor Maritim Jadi Perhatian AIPA

Wednesday 19 Jul 2017, 8 : 39 pm

JAKARTA-Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan pelaksanaan sidang AIPA Caucus ke-9 tesebut sebagai salah satu upaya memperkuat kerjasama parlemen se-Asia Tenggara dalam menangani persoalan tantangan-tantangan yang pada sektor kelautan. “Hal ini penting mengingat 80% kawasan ASEAN terdiri dari laut,” katanya di Hotel Fairmont, Jakarta, kemarin, Rabu (19/7/2017).

Diakui Fadlizon, poros maritim menjadi salah satu point yang ikut dibahas. Tentu saja ini sesuai dengan visi pemerintah, yang akan menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia. “DPR RI menjadi tuan rumah untuk Caucus Meeting AIPA kali ini. Pada kesempatan ini tema yang diangkat mengenai Maritime Cooperation dan Peace and Civility di ASEAN. Dalam persoalan konflik resolusi, pertemuan ini dilaksanakan dimulai tadi malam, hari ini dan besok penutupan,” tambahnya.

Diakuinya, saat ini masih terjadi beberapa persoalan yang dihadapi negara ASEAN seperti sengketa laut, narkoba hingga perdagangan manusia. Hasil sidang AIPA ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi persoalan tersebut di masing-masing negara. “Di ASEAN, Indonesia salah satu negara yang 80 persen adalah kawasan maritim, ini mempunyai potensi besar untuk hal positif seperti perdagangan. Di sisi lain juga ada potensi konflik terkait sengketa, seperti di Laut Cina Selatan yang punya dampak langsung di ASEAN,” ujar politikus Gerindra itu.

Sementara itu Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengatakan isu-isu seperti korupsi, narkoba, dan terorisme, seharusnya dijadikan isu besar untuk menyatukan bangsa-bangsa ASEAN melalui kelembagaan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA). “Tiga isu tersebut yang kurang dimaksimalkan, kita di AIPA itu perlu memperkuat sekretariat dulu, karena paling tidak dalam usia ke-40 itu orang kenal bahwa ada yang namanya parlemen ASEAN,” ujarnya.

Selama ini, ia menjelaskan AIPA secara lebih spesifik belum dikenal masyarakat kendati ASEAN memiliki potensi besar dalam sumbangsihnya terhadap persoalan tingkat regional hingga internasional. “AIPA ini umurnya sudah hampir 40 tahun seiring dilaksanakannya Caucus ke-9 di Jakarta, sedangkan ASEAN sudah hampir 50 tahun, sehingga harus ada ide besar didalamnya. Misalnya benar tidak kita bisa mengintegrasikan kawasan ini.”

Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Caucus beranggotakan Brunei Darussalam dipimpin Hafimi Abdul Handi, Kamboja dipimpin Chhit Kim Yeat, Indonesia dipimpin Fadli Zon, Malaysia dipimpin Datuk Rozman bin Datuk Haji Isli, Myanmar dipimpin Htoot May, Philipina dipimpin Maria Lumen B Isleta, Singapura dipimpin Gan Thiam Poh, Thailand dipimpin Werapan Sookgont, Vietnam dipimpin Le Quang Huy, dan Laos dipimpin Viengthavisone Thephachanch. Sekjen AIPA Caucus, Isra Sunthornvut asal Thailand. ***

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ripplewood About to Invest 1 bn in AI

GERMANY-One of the largest fintech investors in the industry finally

Pendapatan Bersih Bakrieland Development Naik 31,19% per September 2023

JAKARTA-Pendapatan bersih PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencapai Rp 968,19