Terhantam Pandemi Covid-19, Kinerja LPPF Berbalik Merugi Rp94 Miliar

Wednesday 1 Jul 2020, 9 : 57 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-PT Matahari Depertment Store Tbk (LPPF) pada Kuartal I-2020 mencatatkan rugi bersih mencapai Rp94 miliar.

Padahal di periode yang sama 2019 mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp142,51 miliar.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada perdagangan Maret 2020, sehingga rugi bersih (Kuartal I-2020) tercatat Rp94 miliar,” demikian disebutkan CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O’Connor melalui siaran pers LPPF yang diterima di Jakarta, Rabu (1/7).

“Penjualan telah memenuhi harapan kami hingga pertengahan Maret 2020 ketika dampak Covid-19 menekan perdagangan kami secara signifikan. Pada hari-hari terakhir di bulan Maret, kami melihat penurunan penjualan kami secara signifikan,” papar Terry.

Dia mengungkapkan, perseroan akan menghadapi periode yang penuh tantangan di tahun ini secara berhati-hati.

“Kami tetap siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan Matahari bisa bangkit dari krisis ini, untuk melayani pelanggan dengan lebih baik dari sebelumnya dan menyambut kembali kolega kami di gerai-gerai maupun fasilitas kantor kami,” tutur Terry.

Meski perdagangan diawali dengan baik pada Maret 2020, namun jelas dia, pada pertengahan Maret terjadi penurunan tajam, seiring adanya dampak menyeluruh dari kondisi pandemi Covid-19.

Pada 30 Maret 2020, LPPF secara proaktif menutup semua gerai, kecuali tiga gerai.

Manajemen LPPF menyebutkan, semua saluran online, termasuk Matahari.com tetap beroperasi dan kemampuannya terus ditingkatkan untuk melayani permintaan yang meningkat melalui saluran ini.

“Demi menjaga keterlibatan dengan pelanggan, kami menyediakan berbagai opsi, seperti Shop & Talk, sebuah inisiatif social commerce dan official store pertama Matahari di platform Shopee”.

Setelah hampir tidak ada perdagangan melalui gerai fisik selama April, pada awal Mei 2020 perseroan memiliki pandangan akan ada pemulihan bertahap dan mulai membuka kembali gerai-gerai di daerah yang disetujui pemerintah.

Sebanyak 24 gerai dibuka pada awal Mei yang berpuncak pada 95 gerai di momen Lebaran tahun ini.

Saat ini, perseroan mengoperasikan 145 gerai, setelah membuka satu gerai baru dengan format besar (large-format store) di Palembang, Sumatera Selatan pada Mei 2020.

Matahari berencana membuka dua sampai empat gerai di paruh kedua tahun ini.

Saat ini Matahari memiliki 153 gerai dan setelah menelaah portofolionya, maka akan memiliki 145-150 gerai beraneka merek dengan format besar pada akhir 2020.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) 2020 untuk Tahun Buku 2019, majemen LPPF menerima persetujuan dari para pemegang saham untuk tidak membagikan laba bersih 2019 sebagai dividen.

Demi mengurangi pengeluaran, manajemen LPPF telah meninjau semua biaya operasional nonprioritas, termasuk bekerja sama dengan pemilik mal untuk pelonggaran biaya sewa, membatasi pengeluaran pemasaran di Kuartal II-2020 dan Kuartal III-2020.

Serta, perseroan juga melarang perjalan dinas dan menghapus rencana belanja modal (capex) yang belum terikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukung Tangani Covid-19 di Sumut, Tambang Emas Martabe Beri Bantuan Alat Kesehatan Rp 2,3 Miliar

PADANGSIDIMPUAN-PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru,
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

Laporan Keuangan Peroleh Opini Disclaimer, BEI Suspensi Saham INTA

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara