Tingkatkan Investasi, Belgia Siap Gelontorkan Dana Triliunan

Saturday 19 Mar 2016, 6 : 42 pm
by
Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat memperhatikan produk Kalsi Boardling 4 (1220x2440) seusai peresmian pabrik PT Eternit Gresik di Karawang, Jawa Barat, (18/3)

KARAWANG-Pemerintahan Belgia berkomitmen meningkatkan investasi di Indonesia, termasuk untuk sektor industri. Komitmen tersebut diwujudkan dengan kunjungan Putri Astrid dari Kerajaan Belgia dengan membawa sejumlah pengusaha serta mengunjungi ke beberapa perusahaan asal Belgia yang berada di Indonesia. Sebagai wujud komitmen meningkatkan investasi di Indonesia, investor Belgia pun siap menggelontorkan dana triliunan rupiah.

Kunjungan dalam rangka misi ekonomi Belgia ke Indonesia ini, Putri Astrid membawa lebih dari 300 pengusaha dari 127 perusahaan. Ini merupakan kunjungan delegasi bisnis terbesar yang pernah dibawa Belgia.

Hubungan ekonomi bilateral pada tahun 2015, menunjukkan angka perdagangan antara Indonesia dengan Belgia mencapai USD 1,67 miliar. Sementara, angka investasi sebesar USD 7 juta.

Peningkatkan investasi industri Belgia di Indonesia ditandai peresmian pabrik baru PT. Eternit Gresik dan perluasan pabrik PT. Bekaert Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Kedua industri yang menggunakan teknologi terbaru ini akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah produk dan penyerapan tenaga kerja sekaligus juga menguatkan struktur industri dalam negeri. “Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kerajaan Belgia serta para pengusahanya yang terus mendukung pengembangan industri di Indonesia,” kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat dalam sambutannya mewakili Menteri Perindustrian di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/3).

Syarif menyampaikan, PT. Eternit Gresik di Karawang telah memulai proses produksi papan fiber semen sejak Januari 2016. Perusahaan yang bernaung di bawah Etex Group Belgia ini menerapkan teknologi generasi terbaru asal Eropa dari awal proses produksi hingga finishing-nya. “Pabrik di Karawang ini adalah yang terbesar dan lini produksinya termutakhir yang pernah dipasang oleh Etex di dunia,” ujar Syarif.

Bahkan, tambahnya, di pabrik ini juga menetapkan standar kualitas terbaru untuk produk papan bangunan dan akan memperkenalkan produk-produk baru untuk aplikasi seperti proteksi kebakaran pasif dan dinding luar (cladding) eksterior yang tahan lama.

Sementara itu, Presiden Direktur PT. Eternit GresikWim Messiaen menjelaskan, pabrik ini menggunakan beberapa spesifikasi ramah lingkungan. Hal itu meliputi produksi dengan zero-waste, sirkuit air tertutup, penggunaan serat selulosa daur ulang sebagai bahan baku, dan kolam sebesar 4000 m3 untuk menampung air hujan untuk keperluan proses manufaktur.

Investasi pembangunan pabrik di Karawang ini mencapai USD 60-65 juta dengan luas lahan sebesar 12 hektar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 120 orang.Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 22 juta meter kubik papan semen berserat rata dengan merek Kalsi, yang diaplikasikan untuk plafon, partisi, dinding luar, listplank dan lantai. “Kami memiliki dua brand, yakni Kalsi dan Eter. Untuk saat ini yang diproduksi di Karawang adalah Kalsi atau papan rata,” ujar Wim.

Sebanyak 60 persen produksi dari pabrik Karawang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan wilayah Indonesia bagian barat dan sisanya diekspor ke negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Sedangkan, produksi pabrik di Gresik digunakan untuk memenuhi kebutuhan wilayah Indonesia bagian timur.

Selain itu, tingkat kandungan dalam negeri yang digunakan untuk produk eternit tersebut cukup besar, yakni 90 persen yang terdiri dari semen, pasir silika, dan fiber wood. Produknya pun ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan berbahaya.

Untuk itu, Syarif mengapresiasi terhadap produk merek Kalsi karena telah menerima predikat ‘TOP BRAND’dan dianugerahi oleh Green Label oleh Singapura. “Saya berharap prestasi tersebut dapat terus ditingkatkan dan juga dapat diraih oleh PT Eternit Gresik di Karawang,” tuturnya.

Ketika di PT. Bekaert Indonesia, Syarif menyampaikan, Bekaert merupakan produsen yang menghasilkan kawat baja dan teknologi pelapisan (coating).Perusahaan global ini memiliki 30.000 pegawai di seluruh dunia. “Pusat perusahaan Bekaert yang berada di Belgia memiliki pendapatan tahunan sebesar 4 miliar Euro,” ujarnya.

Menurut Ketua Dewan Direksi Bekaert, Bert De Graeve, PT. Bekaert Indonesia saat ini berupaya meningkatkan kapasitas produksi kawat baja hingga 75.000 ton per tahun dari sebelumnya 65.000 ton. Perusahaan ini sudah melakukan lima kali perluasan pabrik dengan total nilai investasi sebesar USD 200 juta. “Untuk ekspansi yang kelima ini mencapai USD 50 juta,” ujarnya.

Pada perluasan pabrikya kali ini, PT. Bekaert Indonesiamengusung mesin teknologi terbarunya yang dinamakan Garuda 5. “Dengan penerapan teknologi baru tersebut, maka secara otomatis Bekaert Indonesia telah meningkatkan daya saingnya,” lanjutnya seraya mengatakan produksi pabrik ini setengahnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sisanya diekspor ke berbagai negara seperti Australia, Selandia baru, Thailand, Amerika Serikat, hingga Eropa.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pertamina Siap Kelola Blok Mahakam 100%

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali kesiapannya untuk mengelola wilayah kerja

OJK Rilis 35 Kebijakan Stimulus Perekonomian

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan 35 kebijakan yang bertujuan menciptakan