Total Aset Perbankan Syariah Indonesia Sekitar USD 21M

Friday 27 Jun 2014, 8 : 29 pm
by

JEDDAH-Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Muliaman D Hadad menegaskan industri keuangan Islam telah berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di segmen perbankan syariah, pertumbuhan rata-rata aset telah mencapai rata-rata 37,4% dalam 5 tahun terakhir dengan total aset sekitar 21 miliar dolar AS. Industri perbankan syariah memiliki hampir 13 juta rekening simpanan, dan kurang lebih didukung dengan 3000 jaringan kantor di seluruh Indonesia.

Demikian disampaikan Muliaman saat menjadi pembicara dalam pertemuan tahunan Islamic Development Bank (IDB) ke-39 yang berlangsung di Jeddah 23-26 Juni.Pada kesempatan ini, Muliaman juga memaparkan perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Seminar ini mempertemukan para pakar termasuk perwakilan dari multilateral, organisasi internasional, regional dan lokal, ahli-ahli keuangan syariah dan Otoritas pembuat kebijakan dan peraturan dari berbagai negara.

Pertemuan Tahunan IDB ini rutin diselenggarakan tiap tahun, dan kali ini diadakan di Jeddah bersamaan dengan perayaan ulang tahun IDB ke 40 dan dibuka oleh Putra Mahkota Saudi Arabia – Salman bin Abdulaziz.

Menurutnya, pangsa pasar perbankan syariah saat ini telah mencapai 4,9% dari aset perbankan di Indonesia. Pasar modal syariah juga telah berkembang dengan meningkatnya jumlah penerbitan Sukuk termasuk Sukuk pemerintah. Lebih dari 300 saham syariah yang merupakan bagian dari Islamic Index. “Reksadana syariah juga tumbuh cukup signifikan dengan outstanding dana kelolaan sekitar 1 miliar dolar AS,” jelasnya.

Dia menjelaskan pembiayaan syariah juga berkembang dalam semua jenis pembiayaan termasuk KPR, kredit mobil dan lainnya. Industri asuransi syariah juga memiliki tren yang lebih menjanjikan, ditandai dengan meningkatnya jumlah dana yang dikelola di bawah industri asuransi syariah. Penetrasi asuransi syariah relatif kecil tetapi dengan dukungan iklim pengaturan saat ini, penetrasi juga akan meningkat secara signifikan di masa depan.

Untuk itu, Muliaman juga menyampaikan pentingnya memiliki Arsitektur Keuangan Syariah yang terintegrasi sehingga diharapkan ke depan indutri keuangan syariah Indonesiamemiliki peran yang lebih besar dalam mendukung pembangunan ekonomi. Disamping itu, juga memiliki arah pengembangan yang bersifat lebih terintegrasi dan dapat beroperasi lebih efisien dan kompetitif termasuk penguatan modal dan sinergi. Hal ini penting gunamendukung perluasan akses dan financial inclusion; dan merupakan bagian dari rencana pembangunan nasional jangka menengah.

Muliaman juga secara khusus menyampaikan perkembangan industri Microtakaful di Indonesia yang pertumbuhannya cukup menggembirakan dengan potensi pasar yang cukup besar.

Secara ringkas dia menjelaskan Grand Design Microinsurance Indonesia yang di dalamnya mencakup microtakaful yang pada Oktober tahun 2013 telah diluncurkan oleh OJK.

Muliaman menekankan pengembangan Microtakaful merupakan bagian dari program financial inclusion yang harus dihubungkan dan saling berhubungan dengan inisiatif lain seperti pembayaran digital (digital payment) dan branchless banking.“Kebutuhan untuk koordinasi antar Otoritas, Asosiasi, Operator takaful dan saluran distribusi termasuk di dalamnya seperti perusahaan telekomunikasi serta masyarakat adalah kunci pengembangan industri microtakaful ke depan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BPK Laporkan Temuan Berdampak Finansial Rp 14,74 T ke Presiden

JAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemui Presiden Joko Widodo untuk melaporkan

Lippo Jual 70% Saham OVO

JAKARTA-Lippo Group menegaskan siap menjual sekitar 70% saham starup OVO