JAKARTA-Publik masih terus mempertanyakan soal integritas Ketua DPR, Setya Novanto dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Karena masalah ini berkaitan erat dengan kepercayaan. ‘Jika tak dilakukan, publik layak untuk terus mempertanyakan integritas mereka berdua itu,” kata Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (INDED) Arif Susanto, Jakarta.
Menurut Arif, masalah integritas dan kapabiltas menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja seorang pejabat publik. “Karena soal tuntutan integritas itu tidak bisa ditawar oleh siapapun,” tegasnya.
Dikatakan Arif, dua pimpinan DPR-MPR ini harus berani membuktikan Integritas dirinya. Apalagi rumors yang berkembang, keduanya diduga memiliki cacat integritas dan sempat disebut-sebut di dalam sejumlah kasus korupsi oleh KPK. “Zulkifli Hasan dan Setya Novanto patut dipertanyakan integritas-nya. Makanya kita tantang mereka, untuk membuktikan integritas dan kapabilitasnya,” ungkapnya
Wajar, kata Arif, publik terus menyoroti dua pimpinan lembaga negara ini. “Saya saja meragukan integritas mereka. Itu artinya, ada beban pada dua orang ini untuk membuktikan, bahwa mereka ini benar-benar bersih,” tukasnya
Beban integritas akan terus menguntit selama keduanya menjadi pejabat negara. Arif menegaskan nilai integritas seorang pejabat tidak semata karena dirinya dipilih melalui pemilihan oleh rakyat. “Lebih dari sekedar itu. Ketika anda dipilih rakyat, maka anda dituntut untuk terus mempertanggungjawabkan kekuasaan anda itu tak akan mencederai kedaulatan rakyat,”
Menyangkut beberapa kali munculnya nama Setya dan Zulkifli dalam sejumlah kasus, Arif mengatakan agar keduanya lebih aktif dalam turut serta mengembalikan kepercayaan publik. Seharusnya, lanjut Arif, Setya dan Zulkifli menginisiasi sendiri untuk membuktikan ketidakterlibatannya tanpa harus menunggu KPK dan lembaga penegak hukum. “Mereka yang harus aktif, meminta lembaga yang berwenang untuk menyelidiki asal harta kekayaan mereka, kemudian umumkan ke publik,” pungkasnya. (ek)
