Uang Beredar Mei 2015 Sebesar Rp4.287,7 Triliun

Friday 3 Jul 2015, 9 : 19 pm
by
PERSEDIAAN UANG TUNAI

JAKARTA-Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada Mei 2015 mengalami perlambatan. Pada Mei 2015, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.287,7 T, atau tumbuh 13,4% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan April 2015 yang sebesar 14,9% (yoy). Demikian keterangan tertulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, Jumat (3/7).

Berdasarkan komponennya jelasnya, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) maupun komponen Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing). M1 dan Uang Kuasi pada Mei 2015 masing-masing tumbuh 8,2% (yoy) dan 15,1% (yoy), melambat dari 9,0% (yoy) dan 16,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sedangkan berdasarkan faktor yang mempengaruhi, melambatnya pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Pada Mei 2015, operasi keuangan Pempus mengalami kontraksi yang tercermin dari turunnya pertumbuhan tagihan bersih kepada Pempus dari 32,9% (yoy) menjadi 25,5% (yoy). “Sementara itu, kredit yang disalurkan oleh perbankan tercatat sebesar Rp3.792,8 T, atau tumbuh 10,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan suku bunga simpanan dan kredit perbankan mengalami sedikit penurunan. Pada Mei 2015, suku bunga deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 7,85%, 8,50% dan 8,90%, turun dibandingkan 7,96%, 8,59% dan 8,98% pada April 2015. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit juga mengalami sedikit penurunan dari 12,98% menjadi 12,96% pada Mei 2015.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Komunitas Olahraga Tangerang Beri Edukasi Mengatasi Serangan Jantung

TANGERANG-Serangan jantung bisa menyerang siapa saja dimana saja. Pertolongan pertama

Kemenpar Luncurkan Top 4 Calendar of Event NTT 2018

JAKARTA-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan