Uang Palsu di Sumsel Meningkat 15,83%

Monday 7 Dec 2015, 2 : 49 am
by
ilustrasi

PALEMBANG- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) meliris jumlah uang palsu yang beredar hiingga 2015 mencapai 1.712 lembar. Angka uang palsu yang ditemukan tersebut meningkat 15,83 persen dibanding 2014.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Hamid Ponco Wibowo, mengatakan, jumlah uang palsu yang masuk ke Kantor Perwakilan BI Sumsel berdasarkan penemuan perbankan dan masyarakat hingga 30 November 2015. “Peningkatan jumlah temuan uang palsu ini membuktikan semakin efektifnya pemberantasan uang palsu yang dilaksanakan BI dan perbankan juga dukungan aparat terkait dan masyarakat,” jelasnya di sela-sela acara Apresiasi Sistem Pembayaran dan Less Cash Society (LCS) di halaman kantor BI, Minggu (6/12).

Menurutnya, dari hasil tenemuan uang palsu tersebut, sebagian sekitar 87,79 persen dari total uang palsu yang ditemukan pada 2015 dalam bentuk nominal besar Rp100.000 dan Rp 50.000.

Jumlah temuan hingga November 2015 ungkap dia salah satunya penemuan 22 lembar uang palsu di Banyuasin.

Sesuai Pasal 29 UU No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, kewenangan untuk menentukan keaslian rupiah berada pada Bank Indonesia. “Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat dapat meminta klarifikasi dari Bank Indonesia tentang Rupiah yang diragukan keasliannya,” imbuhnya.

Kasat Reskrim Banyuasin, AKP Agus Sunadar SIK, yang mendapatkan penghargaan atas penemuan uang palsu di Banyuasin mengatakan, dalam kurun waktu 2015 ini pihaknya telah menemukan Rp10 juta uang palsu yang dominan dalam bentuk pecahan Rp 50.000.

“Kasus terbaru ini telah ditemukan uang palsu 22 lembar dalam pecahan Rp 50.000. Uang tersebut adalah uang Rp 2.000 yang di blacing dengan satuan uang Rp 50.000. Saat dilihat uang tersebut adalah satuan Rp 50.000, tetapi tanda airnya adalah uang Rp 2.000. Uang itu kiriman dari Jambi, namun di perkirakan peredarannya ada di Banyuasin,” katanya.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan kepada perbankan untuk sisi pembayaran di Sumsel, kelancaran kliring, pengololaan kas tiitipan, dan terkait bank yang aktif melaporkan uang palsu.(irwan wahyudi).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Festival Belanja Online

Rata-rata Masyarakat Indonesia Habiskan Rp 2.105.811 Belanja Online Akhir Tahun

JAKARTA-September menandakan dimulainya pesta belanja online akhir tahun di Indonesia,
Kebijakan tersebut masih konsisten dengan stance kebijakan moneter ketat untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015

BI Implementasikan Program Transformasi Menuju BI 2024

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D. W. Martowardojo secara resmi