ULN April 2015 Sebesar USD299,8 Miliar

Wednesday 17 Jun 2015, 4 : 58 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2015 tumbuh 7,8% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2015 sebesar 7,6% (yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir April 2015 tercatat sebesar USD299,8 miliar. “ULN terdiri dari ULN sektor publik USD132,9 miliar (44,3% dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD167,0 miliar (55,7% dari total ULN),”ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (17/6).

Menurutnya, perkembangan ULN pada April 2015 dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor swasta yang meningkat di saat pertumbuhan ULN sektor publik melambat. ULN sektor swasta tumbuh 13,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,7% (yoy).

Hal ini jelasnya terutama didorong oleh peningkatan pinjaman (loan agreement) dan surat utang (debt securities). “Di sisi lain, ULN sektor publik tumbuh 1,5% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7% (yoy),”urainya.

Berdasarkan jangka waktu asal, jelasnya posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang (85,2% dari total ULN). ULN jangka panjang pada April 2015 tumbuh 8,6% (yoy), lebih lambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9% (yoy). Sementara itu, ULN jangka pendek tumbuh 3,3% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,3% (yoy). “Pada akhir April 2015, ULN jangka panjang mencapai USD255,4 miliar ULN, terdiri dari ULN sektor publik USD129,9 miliar (97,8% dari total ULN sektor publik) dan ULN sektor swasta USD125,5 miliar (75,1% dari total ULN swasta),” imbuhnya

Lebih lanjut dia menjelaskan posisi ULN swasta pada April 2015 terutama terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas & air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8%. Pada April 2015, pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan dan sektor industri pengolahan mengalami peningkatan, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor listrik, gas & air bersih tercatat melambat. “Di sisi lain, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan justru mencatat kontraksi,” ucapnya.

BI melihat perkembangan ULN pada April 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian. Untuk itu, BI akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. “Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wake Up Wakaf, Giatkan Wakaf Jadi Lifestyle Anak Muda

JAKARTA-Pada masa Ottoman Empire, wakaf berkembang dengan sangat luas. Orang-orang

BSI Berikan Beasiswa Rp 300 Juta ke Mahasiswa Berprestasi di Unhas

MAKASAR-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen membangun kualitas