Selain itu, di bawah pimpinan Arissetyanto Nugroho, bangsa dan negara Indonesia akan diyakinkan bahwa para pengajar di UI benar-benar pengajar dan guru besar yang akan membangun mahasiswa UI menjadi manusia Indonesia yang berkarakter dan setia akan Pancasila serta NKRI. Artinya adalah, para pengajar dan guru besar harus sehat ideologi terlebih dulu sebagai konsekuensinya. Jaminan ini merupakan syarat yang harus dilakukan jika Indonesia akan memenangkan Tahun 2045 dalam persaingan global.
“Saya merasa yakin, di bawah kepimimpinan Aris, UI tidak hanya berjalan seperti biasa tetapi berlari. Alasannya adalah UI harus mengejar ketertinggalannya dalam berbagai hal termasuk pembentukan karakter manusia Indonesia yang seutuhnya. Dengan terpapar paham radikalisme menjadi jelas bahwa ada kehidupan tidak sehat dalam tubuh civita academica UI. Dan untuk menghapusnya, tidak hanya mahasiswanya tetapi juga pimpinan dan pengajar harus sehat secara ideologis. Dan untuk membangun civita academica yang sehat ideologis, budaya akan dikembangkan. Dan, Mas Aris adalah jagonya di bidang budaya,” tegas Anang, yang mantan Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata NHI ini.