Veto AS Soal Jerusalem Kecewakan Umat Islam, Indonesia Perlu Dorong Rombak DK PBB

Tuesday 19 Dec 2017, 2 : 02 pm

JAKARTA-DPR mendesak Pemerintah Indonesia terlibat lebih dalam guna mendorong reformasi keanggotaan PBB, khususnya Dewan Keamanan (DK) PBB. Karena itu Indonesia perlu mengajukan proposal tentang negara-negara baru yang harus menjadi anggota DK PBB. “Dalam hal ini, Turki dan Indonesia dapat menjadi alternatif, khususnya Indonesia karena menjadi negara muslim terbesar dunia,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Langkah ini, kata Fahri, karena masyarakat internasional menyaksikan bagaimana veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat, terhadap draft resolusi menolak Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Tindakan AS berarti semakin gamblang bahwa PBB itu kekuatannya tidak imbang. “Ada kekuatan yang selalu melawan agenda masyarakat internasional untuk menciptakan perdamaian yang sesungguhnya,” tambahnya.

Mantan Ketua KAMMI menegaska seharusnya klaim sebagai negara muslim terbesar di dunia ini, dapat menyebabkan masuknya Indonesia menjadi anggota tetap DK PBB. Karena dengan itu, maka umat Islam itu akan selalu punya wakil. “Tapi, pertanyaannya adalah apakah Indonesia siap berteriak sekeras itu. Itu yang kita harapkan,” ungkapnya lagi.

Seharusnya, sambung legislator asal NTB, Indonesia lebih berani berteriak menyuarakan ketidakadilan global yang sekarang menyebabkan konflik dimana-mana di seluruh dunia. “Peluang ini harus ditangkap, daripada kita melakukan diplomasi kecil-kecilan yang tidak akan merubah wajah dunia. Lebih baik kita melakukan suatu diplomasi lompatan yang menyebabkan Indonesia punya peran yang besar dihari-hari mendatang,” tambahnya.

Alumnus FEUI ini menambahkan sesuai dengan besarnya bangsa Indonesia dan besarnya penduduk yang diwakilinya serta besarnya harapan dunia kepada Indonesia. Semestinya Indonesia melakukan sesuatu yang sudah menjadi levelnya. “Kita ini adalah ibarat petinju kelas berat, tetapi jangan isu yang kita hadapi isu-isukelas ringan terus,” cetusnya sambil bersemangat.

Malah Politisi PKS ini menantang sebaiknya memain isu-isu kelas berat. Lihat saja Iran, bagaimana memainkan itu kelas berat. Begitupun dengan Qatar, mesti negara kecil tapi bisa memainkan isu strategis. “Tentu Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar di dunia dan penduduk negara demokrasi nomor tiga di dunia, maka layaklah kita mengambil peran-peran yang besar, yang signifikan itu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dunia khususnya umat Islam,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sikap DPD RI Terkait RUU Ibu Kota Negara Nusantara

JAKARTA-Proses pembahasan tingkat pertama Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU

Penyaluran Dana Operasional Pendidikan Untuk PKBM Sesuai Aturan

BEKASI-Dinas Pendidikan Kota Bekasi, telah menyalurkan dana hibah yang diperuntukkan