Wartawan Katolik Dukung KPK-Polri Gilas Koruptor

Thursday 26 Feb 2015, 8 : 53 pm
by

JAKARTAPaguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) menggelar temu peduli bertajuk ‘Selamatkan Indonesia; Doa untuk KPK dan Polri’ sebagai bentuk keprihatinan atas kemelut yang menimpa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Acara yang digelar pada Jumat (27/2) di Auditorium Universitas Atma Jaya, Jakarta ini dihadiri oleh seluruh wartawan Katolik se Indonesia. ”Tidak ada pilihan lain selain mendukung kedua lembaga ini bagi penyelamatan negeri dari bencana korupsi yang kian menggila. Ya, untuk menggilas korupsi dan berbagai kejahatan lainnya, penegak hukumnya harus didukung. Kami tidak mau terbelit dalam perdebatan siapa yang salah dan siapa yang benar. Yang kami mau dukung adalah lembaganya dan kinerja yang baik,” ujar Ketua PWKI, Emanuel Dapa Loka, tentang temu peduli tersebut di Jakarta, Kamis (26/2).

Untuk itu, Emanuel mengajak kedua lembaga ini, untuk bersinergi dalam pemberantasan korupsi dan penegakan hukum. ”Kalau kedua lembaga ini terus-menerus terlibat dalam konflik, orang awam bisa saja dengan mudah menyimpulkan, jangan-jangan orang-orang dalam KPK dan Polri yang berkonflik adalah bagian dari pemain di lingkaran korupsi,” ujar wartawan dan penulis buku ini.

Lebih lanjut ia mengetuk hati nurani siapa pun yang ikut bermain-main dalam konflik tersebut untuk menekan ego masing-masing, lalu mengarahkan pandangan ke wajah rakyat yang memang sedang mengharapkan pemulihan kondisi bangsa ini dan bekerja dengan tulus. ”Saya melihat, kita masih benar-benar jauh dari ketulusan dalam membangun negeri ini. Rakyat melihat dengan mata telanjang bahwa para pemuka atau pemimpin bangsa ini masih main-main saja dalam membangun negara ini. Dalam hampir semua bidang, mereka mumpuni, dan rakyat mengharapkan mereka mengangkat harkat dan martabat rakyat. Ini mereka malah sibuk berkelahi. Berkaca dong pada rakyat,” tambah Emanuel serius.

”Bangsa ini terutama para pemimpin dan kaum terpelajarnya jangan terlalu banyaklah bermain sirkus politik. Sudah saatnya meninggalkan medan sirkus itu, dan bekerja untuk rakyat yang rindu perubahan ini,” tambah Paulus Setio Utomo, ketua panitia temu peduli ini.

Hal yang senada disampaikan oleh pendiri PWKI AM Putut Prabantoro. Menurut Putut, KPK dan Polri cenderung mengobral kuasanya. ”Mereka bukannya bekerja untuk kemaslahatan bersama, malah memenuhi nafsu sendiri, mempertontonkan siapa yang lebih hebat. Lihat saja, mereka saling mentersangkakan secara tidak elegan. Dengan begitu sebenarnya, mereka tengah meruntuhkan martabat sendiri di hadapan rakyat, padahal hanya itulah yang mereka miliki dan menjadi modal utama mereka. Sekarang mereka harus berusah payah membangun kepercayaan lagi, dan ini sangat tidak mudah. Jadi mereka ini mau bekerja untuk diri sendiri atau untuk negara dan rakyat?” tanya Putut retoris.

Putut meminta kepada para jurnalis untuk tidak ikut-ikut memperkeruh situasi dengan pemberitaan-pemberitaan yang tidak obyektif. ”Jangan malah jadi ’kompor’. Wartawan harus berpegang pada jurnalisme damai, konstruktif sambil tidak kehilangan obyektifitas. Wartawan itu bisa membangun dan bisa juga menghancurkan negeri ini dengan tulisannya. Nah, wartawan Katolik harus memilih tugas membangun. Jika terjadi perselisihan, jadilah pembawa damai. Bila terjadi perselisihan, jadilah pembawa pengampunan. Bila terjadi pertengkaran, jadilah pembawa kerukunan. Bila terjadi kecemasan, jadilah pembawa harapan. Tidak mudah memang, tapi itulah tantangan,” ujar Putut mengutip doa Santo Fransiskus Asisi, seorang wali dari Asisi, Italia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ahok Peduli Islam, Masjid dan Pondok Pesantren Dibangunnya di Beltim

JAKARTA-Perhatian Basuki Tjahaja Purnama terhadap umat beragama Islam sangat tinggi.

Bank DBS dan Manulife Indonesia Luncurkan Produk Asuransi dan Investasi MiFA

JAKARTA-Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia berupaya untuk menjawab kebutuhan