15 Wanita Indonesia Raih Wonder Woman Vokasi Award 2014

Tuesday 20 May 2014, 8 : 29 pm
by

DEPOK-15 perempuan Indonesia menerima penghargaan Indonesian Wonder Woman Vokasi Award 2014 dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional dan Dies Natalis Program Vokasi Universitas Indonesia (UI). Ke-15 penerima penghargaan itu  adalah Andi Nafsiah W Mboi (Menkes),  Sri Sularsih (Kepala Perpustakaan RI), Rosita Uli Sinaga (Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan– Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK–IAI), Harsiwi Achmad (Direktur PT Surya Citra Media),  Yanti Sukamdani (Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia), Solihah (Direktur Keuangan dan Investasi Jasindo, Nini Sumohandoyo (Direktur Marketing Comm Prudential),  Indira Abidin (Chief Happiness Officer Fortune PR), Mien Uno (Komisaris Lembaga Pendidikan Duta Bangsa),  Rosa Christiana Ginting (Komisaris Independen Asuransi Cigna), Debie Wijaya (Direktur Teknik  PT Asuransi Central Asia), Puri Ranti Minasti Nansulat (Asst Vice President, Bank Mandiri), Ning Rahayu (Akademisi dan Konsultan Pajak Indonesia), Fransisca Erlina (Kepala Divisi Community Development & Empowerment PT Bank CIMB Niaga Tbk) dan  Mathilda Birowo (praktisi perbankan).

Pj Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis M.Met menilai tahun 2014 merupakan tahun strategis bagi kebangkitan bangsa, melalui kebangkitan Perempuan Indonesia. Berdasarkan data Lembaga Demografi FE UI, jumlah laki-laki saat ini, hanya 1,6 juta lebih banyak dari jumlah perempuan dengan komposisi 50, 34 % laki-laki dan 49,64 % perempuan. “Telah banyak riset dan praktik di dunia yang menunjukkan bahwa ketika kesejahteraan perempuan meningkat, maka kesejahteraan keluarga dan bangsa menjadi jaminannya,” jelasnya di Depok, Selasa (20/5).

Berdasarkan data McKinsey dan Fortune 500 bahwa perusahaan yang memiliki jumlah manajer perempuan dalam rasio yang tinggi maka akan memperoleh tingkat pengembalian atas modal, penjualan dan investasi lebih dari 50%. “Menimbang fakta sosial dan ekonomi ini, Program Vokasi UI mendorong lebih banyak lagi para Perempuan Indonesia yang berkiprah sekaligus berkarya di berbagai bidang profesi,” imbuhnya. Untuk itu Program Vokasi UI melakukan serangkaian riset terhadap rekam jejak para perempuan Indonesia dan memutuskan tahun ini untuk memberikan penghargaan kepada 15 perempuan hebat (Wonder Woman) yang merepresentasikan program studi yang berada di Program Vokasi UI.

Dia menjelaskan, perempuan penerima penghargaan yang kali pertama diberikan kepada para perempuan professional Indonesia oleh UI ini, merupakan perempuan dengan kriteria diantaranya memiliki kontribusi dalam meningkatkan kapasitas bisnis atau profesi yang dijalani sehingga memberikan manfaat bagi perkembangan profesi tersebut dalam ruang lingkup bisnis lokal/nasional/global. “Kehadiran sang “wonder woman” di bidang yang jalani telah meningkatkan performa perusahaan/organisasi tempat yang bersangkutan menjalani profesinya, yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi banyak keluarga Indonesia,” tegasnya.

Para perempuan yang berasal dari latar belakang keilmuan, usia dan profesi ini, diharapkan mampu memotivasi banyak generasi muda Indonesia untuk menjadikan para penerima penghargaan sebagai model dari pekerja professional yang memiliki komitmen menjalani sebuah profesi dengan konsisten serta membuka mata akan peluang kerja yang sangat luas berdasarkan keahlian yang mendalam.

Kriteria di atas sangat relevan dengan semangat berdirinya Program Vokasi UI yang bertujuan untuk menghasilkan para professional, dimana program Vokasi UI bertanggungjawab mempersiapkan para pekerja yang siap menghadapi tantangan kerja salah satunya program AFTA 2015, yang membuka peluang para pekerja asing untuk mengadu nasib di Indonesia.

Universitas Indonesia, semenjak tahun 2008 telah mengintegrasikan berbagai program diploma yang awalnya tersebar di fakultas. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan marwah universitas sebagai pabrik pengetahuan (factory of knowledge) yang bertugas menghasilkan riset-riset unggulan melalui tangan para ilmuwanya. Sedangkan program vokasi (kejuruan), harus mampu menjalankan fungsi menjadi pabrik ketrampilan, yang akan menghasilkan tenaga kerja siap pakai, professional dan mampu bersaing secara global.

Untuk itu, para peserta didik dari Sekolah Kejuruan Menengah, akan memiliki jenjang pendidikan yang terarah melalui program vokasi di universitas, yang juga akan menyediakan program S1 terapan, lalu S2 terapan, hingga S3 terapan.

Dengan adanya program vokasi terintegrasi dan berjenjang ini, diharapkan, setiap anak Indonesia, dapat memfokuskan diri akan potensi dan keunikan yang dimiliki oleh setiap anak Indonesia. Seperti halnya di negara-negara maju, tidak semua anak, memasuki universitas, mengingat tugas utama para lulusan universitas ialah, mengembangkan ilmu pengetahuan melalui laboratarorium yang ada di kampus maupun di masyarakat.  Sedangkan program vokasi akan bertugas untuk mencetak para spesialis.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anggota Lama Jadi Cagub, MPR Lantik Pengganti Antar Waktu

JAKARTA-MPR melantik 13 anggota baru dari pengganti antar waktu (PAW),

Emrus: Pemilu Ulang Pilpres 2024 Urgen!

JAKARTA–Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mewacanakan pemilihan ulang Pemilu Presiden (Pilpres)