Awas …!! Modus Baru Jelang Pilkada Gunakan Politik Narkoba

Wednesday 25 Nov 2015, 7 : 21 pm
by

PALEMBANG-Masyarakat diminta mewaspadai modus baru menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2015. Selain politik uang (money politik), politik narkoba juga akan dipakai dalam pesta demokrasi rakyat ini. “ Ada indikasi pergeseran metodologi atau modus baru yang tumbuh menjelang perhelatan akbar pilkada,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel) Giri Ramanda N Kiemas dalam sebuah acara pembukaan rapat fasilitasi koordinasi Pimpinan Daerah se -Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (25/11).

Indikasi politik narkoba ini jelasnya berdasarkan data-data yang dihimpun di lapangan. Hal ini sangat berbahaya sebab politik narkoba tumbuh di daerah yang rawan-rawan terhadap peredaran narkoba. “Jadi selain berkampanye menggunakan uang ada indikisai narkoba juga dibagikan di daerah tersebut,” ungkapnya.

Giri menambahkan perubahan metodolgi atau modus baru permainan jelang pilkada ini harus sama-sama diantisipiasi. Untuk itu dia meminta partisipasi masyarakat agar segera melapor kepada pihak berwajib jika menemui modus seperti ini.

Dia mengisyaratkan modus baru ini bakal marak terjadi. Untuk itu, masyarakat seharusnya lebih waspada jelang pilkada serentak digelar. “Jadi modus ini sudah ada laporan masuk. Jadi ada di daerah-daerah yang rawan, politik narkoba ini dimainkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Tidak hanya membagikan uang tetapi juga membagikan narkoba. Ini merupakan pergeseran modus baru dalam permainan Pilkada ini,” kata dia.

Karena itu, dia menyerahkan kepada apparat penegak hokum untuk menindaklanjuti modus baru ini menjelang Pilkada ini. “Mari bersama-sama kita awasi Pilkada serentak suapaya tetap berjalan kondusif sesuai yang diharapakan,” imbuhnya. (Irwan Wahyudi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kajian Setara Institute : Jokowi Terlalu Menitikberatkan Pembangunan Infrastruktur

JAKARTA-Ketua Setara Institute Hendardi menilai satu tahun pemerintahan berjalan ternyata

Bongkar Pengakuan Agus Rahardjo Soal Intervensi Jokowi Dalam Kasus Setya Novanto

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dimaknai intervensi proses penegakan hukum