BEI Lirik Potensi Calon Investor di Sumsel

Thursday 10 Dec 2015, 2 : 55 pm
by
Ilustrasi

PALEMBANG-Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menggodok aturan untuk menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjadi emiten di BEI.

Plh Kepala Kantor BEI Perwakilan Palembang, Early Saputra menjelaskan, pihaknya ingin mengajak UMKM dan BUMD lebih berkembang.

Dengan bergabung di BEI brand dari perusahaan atau UMKM tersebut akan naik, karena bisnisnya terkoordinir. “Kalau perkembangan usahanya bagus maka berkesempatan mengembangkan usaha dan mendapatkan tambahan modal secara mudah dengan bunga yang terjangkau. Saat ini, teknis aturannya masih digodok. 2016, kita usahakan akan terealisasi,” imbuhnya di Palembang, Kamis (10/12).

Early menerangkan, emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum dan kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat.

Untuk syarat agar bisa bergabung menjadi emiten saham di BEI, dibagi dua yaitu papan umum dan papan pengembangan. Papan umum untuk yang sudah beroprasional minimal tiga tahun, mempunyai laporan keuangan, dengan modal mulai dari Rp 100 miliar, sedangkan papan pengembangan untuk usaha minimal satu tahun, mempunyai laporan keuangan, dengan modal mulai dari Rp 5 miliar dan lain-lain. “Kita lihat, ada beberapa perusahaan daeah di Sumsel yang berpotensi untuk bisa masuk ke BEI seperti, Bank Sumsel Babel, OKI Pulp and Paper, Arista dan lain-lain,” bebernya.

Dengan masuknya UMKM dan BUMD di BEI, maka bisa diprioritaskan yang membeli saham putra daerah. Itu nanti dapat dilihat dengan cara melihat data data kependudukan, sehingga yang membeli saham warga Sumsel dan dengan begitu pastinya perusahaan daerah akan menjadi milik bersama masyarakat Sumsel. “Sumsel memiliki peluang dalam mengembangkan usaha melalui BEI. Karena, berdasarkan data kami, total investor yang ada di Sumsel sebanyak 8011 dan untuk target di tahun 2016 sebanyak 8.180 investor baru, yang terdiri dari karyawan, serta mahasiswa,” bebernya.

Selain itu, sambung Early, berdasarkn riset yang telah dilakukan, Sumsel masuk dari sembilan daerah yang potensial menjadi investor baru. “Dimana, sekitar sebanyak 300 ribu dan itu termasuk Sumsel. Dulunya orang Sumsel ini banyak bermain di saham, namun karena komoditi anjlok jadi pada nyangkut, karena mereka tidak berani ambil resiko lagi,” tandasnya. (Irwan Wahyudi).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bursa Saham, IHSG, Saham EMTK, Saham TBIG

Gerak HSG Berpotensi Rebound

JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini

Ulama Bogor, Cianjur, Sukabumi Tegaskan Dukung Jokowi-Ma’ruf

BOGOR-Ulama dan kiai Bogor, Cianjur, dan Sukabumi mendeklarasikan dukungan kepada