Bekraf Gelar Workshop Pengelolaan Keuangan Syariah untuk UKM Kreatif

Tuesday 24 May 2016, 7 : 59 pm
by

JAKARTA-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan kegiatan workshop “Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah UKM Kreatif” yang diikuti oleh 100 peserta pelaku usaha di Jakarta (24/5). Workshop ini merupakan bagian dari Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif yang ditawarkan bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif yang membutuhkan peningkatan pengetahuan akses permodalan dan kemampuan pengaturan keuangan. “Bekraf mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dan inilah cita-cita kita bersama. Untuk itu, kami memfasilitasi para pelaku UKM Kreatif secara khusus peningkatan ketrampilan di bidang permodalan dan pengelolaan keuangan syariah,” ujar Kepala Bekraf Triawan Munaf di Jakarta, Selasa (24/5).

Pertumbuhan industri kreatif Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dapat dikembangkan dari pemberian pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas para pelaku UKM, dalam hal ini di bidang akses permodalan dan pengelolaan keuangan.

Kuncinya adalah scale up, demikian dijelaskan Deputi Bidang Akses Permodalan Fadjar Hutomo, untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif Indonesia dan sekaligus meningkatkan kapasitas para pelaku usaha. UKM Kreatif perlu menata diri agar dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kapasitas untuk menjalankan usaha secara lebih optimal.

Salah satu upaya peningkatan kapasitas dapat berbentuk penambahan modal. Dalam hal ini, modal dapat berasal dari pinjaman atau pengembangan bersama investor. Untuk dapat sampai ke tahap ini, ada satu syarat yang sangat penting yang wajib dipenuhi oleh seorang pelaku usaha atau pemilik bisnis, yaitu memiliki pengaturan keuangan yang baik. Tata kelola keuangan yang akuntabel dapat meningkatkan potensi penambangan modal dari pihak luar, seperti misalnya investor atau perbankan melalui mekanisme kredit usaha rakyat (KUR). “Penetapan bidang usaha yang dibiayai KUR sektor ekonomi kreatif adalah 16 subsektor ekonomi kreatif yang masuk dalam kriteria LBU dan sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 6, juncto Nomor 72 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif,” tegas Fadjar.

Subsektor tersebut diantaranya adalah kuliner, kerajian, fesyen, aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi dan video, fotografi, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa dan televisi dan radio.

Workshop “Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah UKM Kreatif” ini adalah bagian dari Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif yang pertama kali diselenggarakan Jakarta, pada tanggal 24 – 26 Mei 2016. Pelatihan dari Bekraf tersebut adalah salah satu dukungan nyata pemerintah terhadap pengembangan UKM Kreatif.  bekraf-2

Deputi Akses Permodalan menyelenggarakan berbagai pelatihan kepada pelaku industri kreatif tentang permodalan, perencanaan bisnis dan pengelolaan keuangan terkait akses perbankan Syariah. Diharapkan melalui pelatihan ini, para perserta dapat diproyeksikan menjadi debitur perbankan Syariah sehingga terwujud peningkatan kapasitas dari sisi ketrampilan keuangan dan akses permodalan perbankan Syariah.

Pada hari pertama (24/5), diselenggarakan talkshow “Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah UKM Kreatif” dengan menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Deputi Akses Permodalan Fadjar Hutono, Praktisi Keuangan Syariah Mohammad B. Teguh, Konsultan Bisnis, Founder & CEO QM Financial Ligwina Hananto, CCO hijup.com Hanna Faridl dan Creative Director hijup.com Sarah Dwi Utami.

Dilanjutkan hari kedua (25/5), diselenggarakan berbagai kegiatan, yaitu Seminar Permodalan dan Pembiayaan Syariah, Workshop Membuat Rencana Bisnis dan Pengenalan Dasar & Analisa Laporan Keuangan Bisnis, diskusi panel bersama PT PBMT Ventura dan Bank Syariah Mandiri dan talkshow “How To Create Good Visual Content Promotion”.

Pada hari terakhir (26/5), akan diselenggarakan bimbingan dan sesi konsultasi para pelaku UKM Kreatif bersama dengan Perbankan Syariah.

Melalui program Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif ini, Bekraf mengharapkan adanya perubahan paradigma dari pada pelaku industri kreatif. Ada pengubahan dari bisnis sampingan, menjadi bisnis utama yang dikelola serius, dari bisnis kecil dengan pencatatan keuangan sederhana, menjadi bisnis dengan pencatatan akuntansi profesional, dari bisnis kecil tanpa target, menjadi bisnis dengan strategi tahunan yang nyata.

Selain di Jakarta, Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif juga akan diselenggarakan di kota-kota lain, diantaranya Bandung (Juni), Surabaya (Juli), Yogyakarta (Agustus), Semarang (September) dan Pekanbaru (September).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hari ini Saham BBCA Hasil Stock Split Resmi Diperdagangkan

Jaminkan Sejumlah Kapal, MBSS Pinjam Rp270 Miliar ke BBCA

JAKARTA-PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) meraih fasilitas pinjaman sebesar

Wapres Minta Pengusaha Batik Kreatif

JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) meminta pengusaha batik nasional agar kreatif menciptakan