Bos IMF dan Presiden Jokowi Tak Bicara Utang

Tuesday 1 Sep 2015, 9 : 45 pm
by
Presiden Jokowi Direktur Pelaksana IMF, Christina Lagarde,

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christina Lagarde, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9). Pertemuan itu mendiskusikan tentang situasi perekonomian global yang belakangan penuh ketidakpastian. Sementara soal pemberian utang baru sama sekali tidak dibahas. “Tidak ada (pembahasan soal utang). Kami berdiskusi tentang situasi perekonomian global yang belakangan penuh ketidakpastian,” kata Presiden Jokowi dalam konperensi pers bersama Christine Lagarde yang digelar seusai pertemuan keduanya.

Saat bertemu Lagarde, Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Adapun kedatangan Chritina Lagarde ke Jakarta sebenarnya untuk menghadiri Konferensi Internasional “The Future of Asia’s Finance”, 1-2 September ini, yang diselenggarakan oleh BI dan IMF.

Lagarde kata Presiden Jokowi menilai Indonesia memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian dunia itu.

Selain itu, dalam pertemuan dengan Lagarde juga disampaikan mengenai penunjukan Indonesia sebagai  tuan rumah Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (WB-IMF) pada 2018. “Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena tahun 2018, Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-WB,” kata Presiden.

Presiden menilai, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan itu merupakan kepercayaan lembaga internasional kepada Indonesia. “Mereka percaya bahwa kita mampu melaksanakan kegiatan internasional,” jelas Jokowi.

Christina Lagarde sendiri menyampaikan terima kasih atas keramahtamahan masyarakat Indonesia selama dirinya berada di Indonesia. Ia juga menilai positif berbagai program di Indonesia termasuk implementasinya yang kuat. “Banyak program reformasi diimplementasikan, ada upaya pemberantasan korupsi dan lainnya,” kata Lagarde.

Pasar Berkembang

Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dan Bos IMF itu mendiskusikan situasi ekonomi dunia secara umum, serta bagaimana Indonesia sebagai pasar yang tegah berkembang (emerging market) merespon pelambatan ekonomi yang terjadi di tingkat global. “Juga dibahas tentang prospek ekonomi dalam jangka menengah di tengah situasi ekonomi yang kini sedang lesu, di antaranya tentang kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang pasti bakal mempengaruhi ekonomi dunia, khususnya di Asia, serta pemerintah Tiongkok yang mendevaluasi mata uang Yuang,” kata Teten.

Presiden Jokowi, lanjut Teten, juga menunjukkan tranformasi ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak 1988. Beberapa langkah strategis yang sudah dilaksaakan pemerintah Indonesia antara lain mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan, yang berhasil menghemat Rp 207 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan program bantuan untuk rakyat miskin. “IMF mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia yang dilakukan sangat cepat oleh Presiden Jokowi,” ungkap Teten Masduki.

Teten menjelaskan, kedatangan Direktur Pelaksana IMF Chritina Lagarde ke Jakarta sebenarnya untuk menghadiri Konferensi Internasional “The Future of Asia’s Finance”, 1-2 September ini, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan IMF

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mendag Tom: Teror Tak Berpengaruh Pada Ekonomi Indonesia

JAKARTA-Pemerintah Indonesia memastikan terror bom yang terjadi di Jakarta beberapa

Mengadu Domba Umat, Polri Harus Tangkap Otak Penyebar Video Sukmawati

JAKARTA-Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP), sangat menyayangkan sikap beberapa pihak