Cederai Demokrasi, Jokowi Didesak Reshuffle Menkumham

Friday 29 Apr 2016, 1 : 55 pm
Presiden Joko Widodo

JAKARTA-Pemerintahan Jokowi-JK yang terpilih secara demokratis ternyata telah dicederai oleh pembantunya sendiri. Bagaimana tidak,  Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly dinilai telah  melakukan cara cara kotor untuk membredel parpol yang tidak ikut mendukung Jokowi – JK dalam Pilpres 2014. “Yasona Laoly tidak bisa menciptakan Iklim politik nasional dengan kegembiraan seperti yang dikatakan oleh Jokowi saat Kampanye Pilpres 2014 di hadapan kami,” kata Ketua Umum  Komite Masyarakat Prodem Pendukung (KMPP) Jokowi-JK, Noer Arifin dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (29/4/2016).

Oleh karena itu, Noer Arifin meminta Menkumham tidak bersikap seperti pembina parpol agar demokrasi tetap terjaga dan tidak menimbulkan kekerasan antar pihak.“Posisi pemerintah terkait UU Parpol dalam hal ini Kemenkumham yang dipimpin oleh Yasonna Laoly harusnya independen dalam menyikapi masalah kisruh di tubuh PPP dan Golkar bukan malah mengadu domba, “ ujarnya.

Noer Arifin mengecam keras cara-cara Laoly memperlakukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa kader PPP. Cara-cara kotor yang dilakukan Laoly itu sangat mencoreng pemerintahan di bawah kepemimpinan  Jokowi yang terkenal  sangat demokratis, menghormati dan menjunjung tinggi hukum dan hak konstitusi warga negara untuk berdemokrasi melalui partai politik. 

Lebih lanjut kata Noer Arifin, hal paling mencoreng mencoreng pemerintahan Jokowi adalah keputusan Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP yang dipimpin Romahurmuziy. Pengesahan melalui surat Nomor M.HH-06.AH.11.012016 dinilai sangat melawan hukum mengingat Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan gugatan yang diajukan PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
“Karenanya, Komite Masyarakat Prodem Pendukung Jokowi- JK mendesak Jokowi untuk mereshuflle Yasonna Laoly karena telah mencoreng pemerintahan Jokowi – JK yang demokratis dan anti kekerasan,” kata Noer

 Ditambahkan Noer Arifin, pihaknya juga mendesak KPK untuk menyelidiki adanya dugaan aliran dana untuk ke Menkumham terkait  pengesahan SK Kepengurusan PPP melalui surat Nomor M.HH-06.AH.11.012016. “Diduga ada aliran dana puluhan milyar terkait keluarnya SK itu,” kata Noer Arifin seraya mengatakan ratusan Anggota KMPP Jokowi-JK hari ini menggelar aksi unjukrasa di depan Kemenkumham Jl. HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan untuk mendesak Yasonna Laoly direshuffle dan mencabut SK yang telah dikeluarkannya itu.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ayah Yodi: Saya Mau Lapor Polisi, Tapi Ternyata Anak Saya Jadi Mayat

TANGERANG-Pihak keluarga almarhum Yodi Prabowo,26, Editor Metro Tv yang tewas

Bursa Cagub BI, Harus Dipastikan Sejalan Dengan Nawacita

Dr. Benny Pasaribu, MEc. PhD.*) Bank Indonesia (BI) ke depan