CIKARANG-Cikarang Techno Park (CTP) siap memfasilitasi para pelaku industrI yang ada di sekitarnya terutama Cikarang, Karawang dan Bekasi.
Pihak CTP sudah mempersiapkannya dengan menggandeng para praktisi industri yang berpengalaman dan pihak akademisi seperti dari Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Cikarang Center of Mechatronics Education untuk menghadapi era Industri 4.0.
Hal ini disampaikan para pendiri (founder-co founder) Cikarang Techno Park Johan Tamsir dan Rm BB Triatmoko SJ, pada saat Seminar yang bertema “ The Industry 4.0, The Benefit of Flexible Manufacturing Concept and The Future of Human Resources Management “ di Auditorium Cikarang Techno Park, Cikarang , Bekasi beberapa waktu lalu.
“Pihak Cikarang Techno Park akan selalu terbuka dengan tren industri saat ini. Dan berusaha untuk terus mengantisipasinya. Karenanya kami mengadakan seminar ini untuk membuka wawasan para pelaku industri bahwa yang terjadi saat ini dunia industri manufaktur mengalami perkembangan yang pesat yaitu masuk ke era Industry 4.0,” papar Johan Tamsir dalam sambutannya saat membuka seminar Industri 4.0 .
Co Founder CTP Rm BB Triatmoko SJ menambahkan bahwa kita bersyukur bahwa saat ini kita diberikan pengalaman langsung dari pihak Erowa (System Solution)dari Swiss dan DMG Mori (Jepang) sebagai pelaku industri yang menciptakan mesin-mesin manufaktur modern sesuai dengan prinsip-prinsip dari Industry 4.0,” ujar Rm BB Triatmoko SJ.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Dirjen ILMATE (Industri Logam , Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika) I Gusti Putu Suryawirawan yang menjadi Key Note Speaker. ”Saya sangat mendukung apa yang sudah dilakukan pihak Cikarang Techno Park yang membuka wawasan para pelaku industri untuk terus mengikuti trend industri yang terjadi saat ini. Kebanyakan dari kita juga pelaku industri terkadang mengikuti tren tapi tidak disesuaikan dengan kondisi riil industri di Indonesia.
Dengan paparan dari pihak Erowa dan DMG Mori kita menjadi sadar bahwa Industri 4.0 memang benar-benar efektif dan produktif jika diterapkan secara konsisten .
Ujung-ujungnya produk dari manufaktur dari industri benar-benar bersaing karena melalui proses yang sangat fleksible dan efektif.
Ini adalah harapan kita semua pelaku industri,”papar Dirjen ILMATE yang berkesempatan juga berkeliling melihat fasilitas yang ada di kompleks Cikarang Techno Park.
Di tempat yang sama Rm BB Triatmoko SJ menegaskan bahwa CTP memang didirikan untuk mencari inovasi dan menjawab tantangan industry yang ada ini.
”FMS, Flexible Manufacturing System memang tantangan kita semua dan memang tidak mudah selain teknologi nya tidak murah dan dengan konsep robotic maka sudah pasti kadang mengorbankan tenaga kerja. Nah, kita memiliki prinsip bagaimana kita memahami teknologi yang terkini dan terus menyesuaikan diri. Misalnya kita mengembangkan inovasi baru tapi tidak harus canggih sekali (sophisticated) . Tantangan kita menginovasi mesin-mesin yang sudah ada dengan mesin-mesin yang baru sehingga tercipta produk yang sungguh bersaing, “ papar Romo.
Dia mengharapkan semua tak sekadar menjadi pemakai teknologi yang baru tapi juga menjadi manager dari mesin tersebut.
Seminar Industry 4.0 ini dihadiri 300 pelaku industri di kawasan Cikarang, Karawang dan Bekasi. Dan dalam session kedua juga hadir M Adityawarman, anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, mantan esksekutif dari HR & Industrial Relation PT Astra Internasional Tbk.
Pembicara ini lebih menekankan bagaimana sisi human resources dalam menghadapi era digitalisasi industry.