Fahri : Calon Independen Jangan Seenaknya Sendiri

Thursday 9 Jun 2016, 1 : 21 am
Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR

JAKARTA-Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengusulkan adanya formulir seragam soal calon independen di seluruh Indonesia agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak kesulitan melakukan verifikasi. Namun usulan itu dicurigai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) akal-akalan untuk menggajal dirinya. “Dalam demokrasi itu, saya pasti mendukung calon independen. Meskipun saya percaya ke parpol sebagai tulang punggung demokrasi. Namun calon independen juga bagian dari demokrasi itu sendiri,” katanya di Jakarta, Rabu (8/6).

Menurut Fahri, bukan hanya calon independen yang harus diverifikasi. Begitu juga dengan parpol harus mengalami verifikasi dan pemeriksaan yang sangat rinci oleh KPU. Bahkan kantor, akte, dan pengurusnya ikut diperiksa. Maka seharusnya syarat bagi calon independen juga diperiksa dengan benar.
“Saya mendukung calon independen, tapi jangan calon independen yang mau maju melakukan segalanya seenaknya sendiri,” ujarnya.

Bahkan Fahri mempertanyakan kenapa calon independen keberatan dengan pemeriksaan prosedural untuk mengklarifikasi berbagai persyaratan. Parpol saja juga diperiksa secaa detail. “Mestinya calon independen juga harus seperti itu seperti publik harus bisa mengatahui siapa timnya,” jelas Fahri.

Dia pun menyayangkan Ahok yang menganggap proses verifikasi itu sebagai satu hal yang akan menyulitkannya. ”Jadi semuanya baik parpol maupun calon independen sama-sama masuk menjadi bagian dari kelembagaan demokrasi,” tambahnya.

Soal formulir yang spesifik, Fahri menjelaskan supaya verifikasi administratif KPU terbantu secara digital, supaya tidak perlu dilakukan verifikasi manual. “Jangan-jangan ada pemalsuan dokumen dan sebagainya. Karena beberapa calon independen di daerah mendapat KTP dukungan 100 ribu. Tapi faktanya yang memilihnya hanya 9000, jauh dari dukungan KTP itu sendiri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, sambung Fahri, kalau mau dihargai lewat jalur independen, maka Ahok juga harus bisa menghargai parpol. Semua punya ikhtiar dan upaya yang sama-sama sulit dalam membawa calonnya. “Publik harus diberikan orang terbaik, maka seleksi juga harus lebih rumit, karena tak boleh sembarangan orang naik jadi pejabat negara tanpa pemeriksaan administrasi dan verifikasi memadai,” ujar salah satu pendiri HMI ini lagi.

Sebelumnya Ahok mengomentari usulan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah soal formulir dukungan untuk calon independen dalam pilkada. Basuki atau Ahok menyindir Fahri sebagai anggota DPR RI independen karena sudah dipecat dari PKS. “Fahri Hamzah sama saya itu saingan saja. Gue sama dia kan independen, cuma dia Wakil Ketua DPR RI independen,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/6).

Ahok menduga usulan tersebut untuk menjegalnya agar tidak bisa ikut Pilkada DKI 2017. Soalnya, formulir dukungan data KTP yang dibuat Teman Ahok sudah hampir mencapai 1 juta. Dia pun menyindir Fahri yang sesungguhnya bernasib sama sepertinya, yaitu tanpa partai.

Bahkan, dia menyebut Fahri menjadi anggota DPR RI independen, sama sepertinya yang ingin menjadi cagub independen. Perbedaannya, cagub independen diatur dalam undang-undang, sementara anggota DPR RI independen tidak diatur undang-undang. “Jadi, Fahri Hamzah nih paling hebat se-Indonesia, jadi anggota DPR independen, enggak ada di UU. Kalau saya kan cagub independen. Jadi, sebetulnya dia lebih inovatif dan lebih hebat dari saya. Makanya, saya sama dia saingan,” kata Ahok.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DPD Minta Bisa Beri Pertimbangan RUU APBN 2015

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merasa keberatan dengan UU MD3. Karena

Di PHK Sepihak, Karyawan Demo Manajemen RS Aria Medika Ciputat

TANGERANG- Puluhan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak RS Aria