Hendardi: Tamasya Al Maidah Bentuk Teror Politik

Saturday 15 Apr 2017, 1 : 14 pm
by

JAKARTA-Ketua Setara Institute, Hendardi menegaskan tamasya Al Maidah dalam bentuk pengerahan massa ke TPS di seluruh DKI Jakarta adalah teror dan intimidasi politik yang akan mempengaruhi pilihan warga yang bebas, jujur, dan adil.

Sekalipun partisipasi pengawasan atas pelaksanaaan pilkada dijamin UU, tetapi dalam konteks politik DKI Jakarta hal itu bermakna lain. “Cukup sudah penebaran kebencian dan intimidasi terjadi selama proses kampanye seperti terjadi sebelumnya. Saat 19 April 2017, adalah waktu bagi warga DKI menjadi wasit atas kontestasi politik lima tahunan itu,’ ujar Hendardi di Jakarta, Sabtu (15/4).

Seperti diketahui, gerakan kelompok yang menamakan diri Tamasya Al Maidah di bawah koordinasi Ketua Panitia Tamasya Al Maidah Ustaz Ansufri ID Sambo akan melakukan aksi mengawal TPS-TPS di DKI Jakarta.

Tamasya Al Maidah jelas merupakan bentuk kampanye dan pemaksaan terbuka atas pilihan warga dalam pilkada. Karena tamasya itu dipastikan berimplikasi pada ketakutan warga atas dampak pilihannya dalam pilkada.

Menurutnya, tamasya Al Maidah, jika benar terjadi, masuk kategori pelanggaran serius yang terstruktur, sistematis dan massif, (TSM) yang akan merusak integritas pilkada.

Walaupun tidak secara terbuka tamasya itu dilakukan oleh pasangan calon tertentu, tetapi nalar publik telah mengaitkannya bahwa tamasya itu sebagai ajakan dan dorongan melarang pasangan yang dianggap menodai Al Maidah. Karena itu, Polri dan Bawaslu tidak bisa berdiam diri. Pengerahan massa itu harus dicegah karena merupakan pelanggaran pilkada dan tindak pidana pemilu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Daya Saing Makin Turun, Berat Genjot Ekspor

JAKARTA-Meski berat untuk mencapai target pertumbuhan sebesar 5,2%, namun tetap
Perekonomian yang mulai menggeliat, didukung oleh faktor global dan domestik, membuka peluang yang besar bagi para investor untuk mendulang keuntungan

Strategi Investasi Jelang Akhir Tahun

Oleh: Krizia Maulana Perekonomian yang mulai menggeliat, didukung oleh faktor