Ini “Surat Cinta” Ibu Merry Hoegeng Buat Ananda Ahok

Friday 9 Dec 2016, 7 : 32 pm
by
Reni Soerjanti Hoegeng, Basuki Tjahaja Purnama dan Rama Hoegeng

JAKARTA-Istri Mantan Kapolri Jenderal (Purn), Hoegeng Imam Santosa, Merry Roeslani Hoegeng Santoso, mengirim “surat cinta” kepada Basuki Tjahaya Purnama. Dalam surat yang ditulis tangan itu, wanita berusia 91 tahun ini mendukung penuh langkah Ahok untuk terus menyebarkan benih-benih kejujuran kepada warga Jakarta. Selain dari Ibu Merry Hoegeng, anak-anak dan cucu-cucu Hoegeng juga mensupport pasangan calon gubernur nomor urut 2 ini.

Adapun isi surat Ibu Hoegeng yang diserahkan oleh cucu Hoegeng, Rama Hoegeng kepada Ahok sebagai berikut:

Ananda Ahok
Selamat berjuang, semoga sukses dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Salam manis dari Ibu Merry Roeslani Hoegeng Santoso
Depok, Desember  2016.

Selain mengirim surat, Ibu Merry Hoegeng juga memberi 2 buah buku tentang otobiografinya almarhum pak Hoegeng. kepada Ahok.

Buku dari eyang Merry yang diberikan ke Ahok tidak diperjualbelikan. Buku ini buku khusus yang diberikan kepada Ahok. “Eyang nulis sendiri dan nggak ada di toko buku. Buku pertama ditandatangani eyang. Jadi, buku ini diberikan kepada orang spesial yang menurut eyang layak diberikan buku itu. Itu mengenai perjalanan hidup beliau,” ujar cucu Hoegeng, Rama Hoegeng saat memberikan dukungan langsung kepada Ahok di Rumah Lembang, Jumat (9/12).

Tak hanya ibu Merry, anak-anak pak Hoegeng yaitu Reni Soerjanti, Aditya Soetanto, dan Sri Pamujining Rahayu juga memeberikan buku ke Ahok.

Buku ini ditulis mantan Sekretaris Eyang Hoegoeng saat menjabat Menteri Sekretaris Negara. “Buku kedua ini dari kami anak dan cucunya. Dan diserahkan bude Renny ke pak Ahok tadi. Ayah saya tadinya mau ikut, tetapi batal ikut karena ada urusan di kantor,” tuturnya.

Menurutnya, pemberian buku itu untuk menyemangati Ahok agar terus hidup sederhana dan jujur.

Buku ini juga menjadi motivasi bagi Ahok agar terus mengabdi bagi bangsa dan negara serta senantiasa  berjuang bagi NKRI. “Semoga buku-buku ini bermanfaat bagi pak Ahok dan dibaca oleh anak-anaknya dan keluarga pak Ahok di Belitung,” harapnya.

Rama melanjutkan, tidak ada pesan khusus dari eyang. Namun satu pesan eyang agar Ahok berjuang dijalan kebenaran dan kejujuran.

Anak-anak dan cucu-cucu Hoegeng juga menulis surat kepada Ahok.

Surat ini berisikan dukungan moril bagi Ahok agar tidak gentar menghadapi tekanan.

Berikut isi suratnya.

Bapak Ahok Yth
Semoga Allah SWT selalu menyertai bapak, maju terus dan sukses.
Salam selalu
Dari kami, anak dan cucu Hoegeng

Sementara itu, Ahok sendiri mengaku sangat mengagumi sosok Mantan Kapolri Hoegeong. Saking jujurnya kata Ahok, muncul sindiriran yang sangat tajam tentang kejujuran di Indonesia. “Di Indonesia hanya ada 2 orang polisi yang jujur, satu mantan Kapolri Hoegeng dan satunya lagi polisi tidur. Ini sindiran yang sangat tajam. Kita ingin ada Hoegeng-Hoegeng baru di Kepolisian,” tuturnya.

Ahok berharap, seluruh aparat Kepolisian di Indonesia bisa meniru kejujuran pak Hoegeng. “Sosok Hoegeng bisa menjadi inspirasi bagi semua orang, terutama aparat polisi,” urainya.

Betapa tidak, dengan gaji yang sangat kecil dan minim fasilitas, Mantan Kapolri ini tak lelah menegakan kejujuran di lembaga kepolisian. “Kalau kita menonton film pak Hoegeng yang masih hitam putih, kita bisa saksikan ada polisi yang begitu baik dan jujur. Kehidupan keluarga pak Hoegeng juga sangat sederhana, termasuk anaknya dan cucunya,” tuturnya.

“Saya berharap agar polisi Indonesia meniru keserhanaan dari pak Hoegeng. Kita juga berdoa agar ibu Hoegeng diberi kesehatan di usianya yang sudah 91 tahun dan selalu bahagia hidupnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menteri Marwan Siapkan 4 Langkah Strategis Mensejahterakan Desa

PONTIANAK-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan

Pemerintah Siapkan Pariwisata Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

JAKARTA-Pemerintah telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional dengan menyiapkan