MADIUN-Tiga proyek monorel yang sudah diraih PT Industri Kereta Api (INKA), membuat BUMN infrastruktur ini harus serius menggarapnya. Karena itu PT INKA berani menginvestasikan dananya sekitar Rp100 miliar guna membangun bengkel produksi.
Adapun pembangunan dua bengkel tersebut saat ini sudah hampir selesai, karena proses pembangunannya dilakukan sejak Januari 2012. “Bulan depan tempat workshop bisa dipakai,” kata GM Transportasi Perkotaan INKA, Zenij Suprijono di di kantor INKA, Madiun, Senin (6/5).
Menurut Zenij, pembangunan dua bengkel itu sebagai bukti keseriusan PT INKA memproduksi sistem transportasi massal (MRT). Masing-masing bengkel memiliki luas 6.000 meter persegi (m2) dan 3.000 m2. Zenij Suprijono, GM Transportasi Perkotaan INKA mengakui, bengkel itu merupakan modal awal pihaknya memproduksi kereta monorel.
Lebih jauh Zenij menambahkan tidak hanya menyediakan bengkel, perusahaan juga menyediakan infrastruktur pendukung produksi seperti crane. “Untuk permesinan kami sudah ada sebelumnya. Jadi nanti di tempat workshop semua perakitan monorel akan dilakukan di sana,” ujarnya
Seperti diketahui, secara resmi hari ini mock up atau contoh kereta & stasiun monorel Jabodetabek karya konsorsiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diluncurkan di kantor pusat PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun Jawa Timur.
Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkenalkan secara resmi mock up monorel Jabodetabek kepada media dan masyarakat. Teknologi dan kereta monorel ini, merupakan karya anak bangsa yang dibuat oleh INKA. Monorel Jabodetabek akan dikembangkan oleh konsorsorsiun BUMN yang diketuai PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Nantinya, monorel Jabodetabek tahap I, akan melayani rute: Bekasi Timur ke Cawang dan Cibubur ke Cawang, dari Cawang yang menjadi titik temu kemudian dilanjutkan ke Kuningan. Untuk pembangunan monorel Jabodetabek ini, ADHI menggandeng beberapa BUMN lain, seperti: PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT LEN (Persero) dan PT INKA (Persero). **can
