IPA PDAM TB Terlantar, Yan Sandi : Negara Berpotensi Rugi Hingga Rp60 Miliar

Thursday 16 Nov 2017, 10 : 32 pm

TANGERANG-Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang hingga saat
ini belum juga difungsikan, dari sejak dihentikan operasional sejak 2014 lalu. Menyikapi hal ini Yan Sandi, Koordinator LSM Lembaga Pemantau Penyelengara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) menyatakan penghentian operasional IPA PDAM TB tersebut bisa menimbulkan potensi kerugian negara puluhan miliar rupiah.
“Berdasarkan data yang kami dapat kapasitas IPA yang dimiliki PDAM TB itu mencapai 370 liter perdetik, jika dikalkulasikan 1 liter perdetik menghabiskan biaya investasi Rp150 juta hingga Rp200 juta. Maka potensi kerugian yang ditanggung oleh PDAM TB bisa mencapai Rp60 miliar,” ujar Yan Sandi kepada wartawan.

Sampai saat ini, tambah Yan Sandi, pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi dasar kebijakan hingga PDAM TB menghentikan operasional IPA yang dibiayai menggunakan APBD Kota Tangerang sejak dari PDAM TB Kota Tangerang berdiri pada tahun 1999 lalu. “IPA ini sudah dihentikan oleh PDAM TB sejak 2014 lalu, hampir 3 tahun, berdasarkan informasi yang didapat hal ini dilakukan karena sudah
beroperasinya IPA yang dimiliki oleh PT Moya Indonesia Tangerang, perusahaan swasta yang saat ini sedang
melakukan investasi di pengelolaan air di Kota Tangerang,” kata Yan.

Namun tambah Yan, seharusnya operasional IPA milik PDAM TB tersebut tidak langsung dihentikan, karena
mengingat saat ini belum sepenuhnya pelayanan air bersih terhadap para pelanggan PDAM TB terlayani dengan baik. “Masih banyak para pelanggan yang mengeluhkan pelayanan PDAM TB, terutama soal kapasitas kelacaran suplai air dan kualitas air,” katanya.

Padahal tambah Yan, dengan kapasitas produksi IPA yang mencapai 370 liter perdetik, maka IPA tersebut bisa melayani 30 ribu pelanggan. “Kami menduga ada kepentingan bisnis dibalik kebijakan ini, terutama PT Moya selaku perusahaan yang saat ini bekerjasama dengan PDAM TB, apalagi selama ini IPA yang dimiliki PDAM TB tersebut melayani suplai air bersih untuk Bandara Soekarno Hatta yang kapasitas
kebutuhannya mencapai 90 liter perdetik,” kata Yan.

Kebijakan ini tambah Yan, juga akan berimbas dengan nilai investasi atau penyertaan modal Pemkot Tangerang didalam PDAM TB. “IPA itu dibangun dengan biaya yang tidak sedikit, sekarang kalau tidak
difungsikan seperti ini lama-lama IPA tersebut akan rusak dan ini jelas merugikan negara, bagaimana cara penghapusannya dalam catatan aset PDAM TB,” kata Yan.

Sementara itu  ketika dikonfirmasi terkait hal ini Dirut PDAM TB, Sumarya menyatakan, jika IPA tersebut sedang diperbaiki dan akan dihidupkan kembali operasional yang nantinya diserahkan kepada PT Moya untuk
operasionalnya. “IPA itu sedang dalam perbaikan,” katanya. (eko)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Per Mei 2022, Laba Bersih BBTN Naik 49,19% Jadi Rp1,06 Triliun

JAKARTA-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melaporkan, per 31

Pengamat: Jika Proses Tender SPAM Semarang Cacat Prosedural, Harus Dibatalkan

JAKARTA-Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi turut menyoroti proyek pembangunan