Masih Diverifikasi Data Penerima BLSM

Monday 3 Jun 2013, 7 : 11 pm
tribunnews.com

JAKARTA-Pemerintah tampaknya sangat hati-hati dalam memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang jumlahnya sekitar 15,5 juta rumah tangga sasaran. Data ini berdasarkan kajian survei Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011. “Terdiri dari kategori pengelompokan miskin dan hampir miskin. Kenapa yang hampir miskin juga masuk, karena ini rentan,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di Jakarta, Senin (3/6).

Menurut Guru Besar FE Unpad ini, kalau ada kenaikan harga, terutama karena dampak BBM ini, masyarakat yang rentan ini  bisa jatuh miskin. “Oleh karena itu perlu diberi bantuan sementara supaya daya belinya tidak turun,” ujarnya

Lebih jauh kata Armida, data-data yang sudah didapat kemudian diverifikasi kembali. “Mereka diberi kesempatan memverifikasi, mengirimkan ulang konfirmasi kalau ada perubahan, ketidaktepatan, dsb. Jadi sudah mulai proses itu oleh tim nasional pencepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K),” tukasnya

Rumah tangga sasaran BLSM, menurut Armida, sama dengan penerima raskin dan bantuan siswa miskin (BSM).” BLSM, kalau disetujui, sama dengan raskin dan BSM,” imbuhnya.

Ditempat terpisah, anggota Komisi XI DPR Anna Muawanah mengatakan meski ancaman kemiskinan ini baru sebatas kekhawatiran, saat ini DPR tengah mengkaji program BLSM yang diajukan pemerintah bagi 30 juta masyarakat kurang mampu.

Diakui Anna, saat ini DPR tengah menggodok kebijakan BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat) dan juga bantuan lainya sebagai solusi untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM yang rencananya akan diberlakukan pada pertengahan Juni 2013 ini.

BLSM, menurutnya, adalah salah satu alternatif untuk membantu masyarakat kurang mampu jika memang harga BBM jadi dinaikkan. BLSM itu hanya akan digulirkan bagi warga miskin yang terindikasikan naik menjadi 30 juta orang sebagaimana yang dikhawatirkan pemerintah. **can

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tama S Langkun Harapkan MKMK Cegah Pembegalan Konstitusi

JAKARTA-Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tama S

Mitigasi Risiko Ekonomi 2023, Pemerintah Diminta Fokus Jaga Ketahanan Pangan dan Energi

JAKARTA- Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Yusuf Wibisono mengatakan,