Pemerintah Harus Transparan Setoran ke IMF

Sunday 16 Dec 2012, 10 : 05 am
by
Yenny Sucipto

JAKARTA-Pemerintah diminta transparan kepada rakyat terkait setoran uang Negara kepada lembaga asing, International Monetary Fund ((IMF), sekitar Rp 25,8 triliun.

“Ini misterius, untuk apa setorannya, belum ketahuan,” kata Direktur Riset Fitra, Yenny Sucipto di Jakarta,16/12/2012.

Menurut Yenny, maksuda dan tujuan penyetoran dana ini belum jelas. Karena penyetoran ini masuk dalam item penyertaan modal Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) semester I tahun 2012.

“Jadi kami mempertanyakan setoran ini,” tegasnya.

Setoran yang cukup besar ini, sambung Yenny lagi, jelas merugikan keuangan negara karena belum diketahui apa keuntungan balik yang didapat Pemerintah dari penyetoran tersebut.

“Seharusnya merugikan negara. Kita buktikan nanti dalam laporan LKPP di tahun berikutnya, di semester II tahun 2012 atau di semester I 2013,” ujarnya.

Dalam LKPP semester I tahun 2012 hanya tertulis bahwa dana triliunan rupiah itu disetorkan Pemerintah ke IMF pada 2011 sebagai kewajiban keanggotaan di organisasi atau kembaga keuangan internasional maupun regional.

Yenny juga menduga kalau penyertaan modal kepada IMF ini merupakan awal dari kerja sama pemerintah dengan lembaga pendanaan asing tersebut. Dia juga mengatakan, penyetoran dana ke IMF ini misterius karena tidak ditemukan dalam LKPP tahun-tahun sebelumnya.

Dikatakan Yenny, setoran triliunan rupiah ini bukanlah pembayaran cicilan uang Pemerintah kepada IMF.

“Kalau pembayaran utang kan item-nya ditulis berbeda di LKPP. Kalau utang itu akan tertulis di item pembayaran utang atau belanja,” jelasnya.

Selain ke IMF, Pemerintah menyetorkan dana miliaran rupiah ke empat lembaga asing lainnya, yakni International Bank for Reconstruction Development sekitar Rp 39 miliar, International Development Association sekitar Rp 5 miliar, Multilateral Investment Guarantee Agency sekitar Rp 10 miliar, dan Common Fund for Commodities senilai Rp 2,6 miliar. Adapun total penyertaan modal untuk lima lembaga asing tersebut sekitar Rp 25,9 triliun.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution mengungkapkan, pihak BI yang telah memberi usulan kepada pemerintah pada pertemuan G20 di Meksiko beberapa waktu lalu, mengenai pemberian pinjaman ke Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 1 miliar dolar AS.

“Bank Indonesia yang meyakinkan pemerintah supaya ini dilakukan. Tolong jangan dianggap BI disuruh pemerintah. kami melihat medannya meyakinkan pemerintah sebaiknya melakukan ini,” katanya beberapa waktu lalu. **can

Don't Miss

Pengamat: MK Harus Bersikap Tegas Terhadap Saksi Palsu

JAKARTA-Sidang ketiga sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi Produk UMKM

TANGERANG-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan program hilirisasi yang digalakkan