BI: Kredit Perbankan Tumbuh 12,40% di Kuartal I-2024

Wednesday 24 Apr 2024, 6 : 54 pm
by
Gubernur BI Perry Warjiyo

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit di sektor perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 12,40% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan tersebut ditopang seluruh kelompok kredit.

“Pertumbuhan kredit perbankan terus meningkat yang didorong oleh pertumbuhan kredit pada hampir seluruh sektor ekonomi,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2024 pada Rabu (24/4)

Menurutnya, dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.

Sedangkan dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diprakirakan terus meningkat pasca Pemilu serta kinerja rumah tangga yang terjaga.

“Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 14,83% (yoy), 12,30% (yoy), dan 10,22% (yoy),” jelasnya.

Selain itu, pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 15,26% (yoy) pada kuartal I-2024, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 8,12% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10%-12%.

BI terus memperkuat implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Ke depan, penguatan KLM dilakukan dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang tersedia serta memperluas cakupan sektor prioritas yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Penguatan KLM diarahkan dapat segera memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp81 triliun sehingga total insentif menjadi Rp246 triliun.

Selanjutnya, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, tambahan likuiditas dari KLM diprakirakan dapat mencapai Rp115 triliun pada akhir tahun 2024, sehingga total insentif yang diberikan menjadi Rp280 triliun.

“BI akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif tersebut dengan sinergi kebijakan pemerintah, KSSK, perbankan, serta pelaku dunia usaha agar benar-benar dapat mendukung peningkatan kredit/pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perputaran Uang Judi Online Capai Rp 347 Trilliun Per Tahun

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  terus berupaya melakukan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Belum Seimbang

JAKARTA- Pertumbuhan ekonomi tidak seimbang (unequitable development) karena kontribusi terbesarnya