Sejak Maret 2019, Pengembang Bodong PT Wepro Citra Sentosa Tak Beroperasi

Saturday 22 Jun 2019, 4 : 34 pm
by

TANGERANG-Pengembang perumahan Amanah City, PT Wepro Citra Sentosa dan PT Madinah Properti Indonesia selaku marketing perumahan tersebut ternyata sudah tidak menjalankan aktifitas berkantor di Kebayoran Square Busines Park, Bintaro Tangerang Selatan sejak Maret 2019.

Yopi petugas keamanan Kebayoran Square Park, menjelaskan, aktifitas perkantoran yang disewa kedua perusahaan itu terhenti sejak 5 bulan lalu.

“Sudah sejak Maret, awalnya waktu ada warga yang datang protes, kantor masih tetap buka. Sekitar Maret sama sekali sudah tidak ada aktifitas,” terang dia, Sabtu 22 Juni 2019.

Dia menerangkan, kantor berlantai 4 yang dihuni puluhan karyawan dari dua perusahaan itu. Namun aktifitasnya mulai pasang surut, sejak adanya protes konsumen pembeli rumah ke kantor itu.

“Waktu itu konsumen yang datang hanya satu dua orang saja, keluhannya sama soal rumah mereka yang sudah dijanjikan tapi tak dibangun. Sejak itu aktifitas kantor seperti tertutup,” ungkapnya.

Namun, sejak adanya geruruduk sejumlah orang sebelum bulan Maret, aktifitas kantor benar-benar sudah terhenti.

“Maret kalau tidak salah, itu benar-benar tutup. Tidak ada karyawan atau siapapun yang datang atau berkantor,” jelasnya.

Setahu dia, kantor yang disewa dua perusahaan itu, baru akan habis masa sewanya pada Oktober 2019.

“Kalau engga salah sih, Oktober ini. Kami kalau ini ada kegiatan pasti kasih kabar ke Konsumen. Sudah banyak yang menitipkan ke saya, kasihan oran kena tipu,” ucapnya.

Ahmad, juru bicara konsumen PT Wepro Citra Sentosa dan PT Madina Properti Indonesia berharap, ada tanggung jawab pengembang dan perusahaan marketing yang telah meraup miliaran uang mereka.

“Kami ingin hak kami kembali, kami minta tanggungjawab pengembang dan perusahaam marketingnya,” ucap dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MPR Dinilai Abaikan Eksistensi Bahasa Indonesia

JAKARTA-MPR dinilai mengabaikan keberadaan bahasa Indonesia. Padahal bahasa Indonesia sebagai

Efek Jokowi Lebih Signifikan Dibanding Efek Prabowo

JAKARTA – Ekonom  Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison menegaskan bahwa dari