Tahun 2019, PSS Target Belanja Modal Organik Sebesar USD50 Juta

Thursday 31 Jan 2019, 9 : 23 am
by
photo dok fleetmon.com

JAKARTA-PT Pelita Samudera Shipping Tbk (“Perseroan”, “PSS”, kode IDX: PSSI) membuka lembaran baru di tahun 2019 dengan kehadiran  kapal induk baru “Dewi Ambarwati”, kapal kelas Handysize.

Investasi armada baru berupa 1 unit Kapal Induk (MV) kelas Handysize capai sekitar 9,7 juta dollar AS (sekitar Rp27,2 per saham)

Hal ini sebagai bagian dari program ekspansi Perseroan sejalan dengan peningkatan kebutuhan logistik Indonesia untuk sektor energi.

“Dengan kapasitas 32,000 bobot mati (dwt), “Dewi Ambarwati” merupakan kapal handysize kedua Perseroan dan telah disewa untuk pengiriman batubara di daerah Bunati, Kalimantan Selatan, dimulai sejak minggu pertama Januari 2019,” ujar Sekretaris Perusahaan  PT Pelita Samudera Shipping Tbk    Imelda Agustina Kiagoes.

Dia menjelaskan, PSS menyelesaikan transaksi akuisisi kapal induk ini di akhir tahun 2018. Seluruhnya dilunasi dengan kas internal, menunjukkan likuiditas Perseroan yang sehat dan posisi keuangan yang sangat terjaga.

“Dengan masuknya kapal induk baru ini, PSS saat ini memiliki total armada sebanyak 80 unit, terdiri dari 38 unit kapal tunda, 37 unit tongkang, 3 unit fasilitas muatan apung (FLF) dan 2 unit kapal induk kelas handysize dibandingkan dengan 77 unit yang dimiliki pada awal tahun 2018,” ulasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, PSS menghabiskan sekitar 21 juta dollar AS untuk belanja modal di tahun 2018 dibandingkan dengan sekitar 15,7 juta dollar AS di tahun 2017.

Berkat arus kas Perseroan yang kuat dan strategi optimalisasi aset, PSS belum menggunakan pendanaan eksternal untuk investasi armada baru di tahun 2018.

PSS juga berencana untuk menghabiskan sekitar 50 juta dollar AS di tahun 2019, terutama untuk pembelian kapal tunda, tongkang, dan kapal induk, yang akan didanai dari kombinasi pembiayaan eksternal dan internal, tergantung pada perkembangan dan kondisi Pasar.

“Saat ini, Perseroan tetap menjaga posisi keuangan dengan baik,” jelasnya.

Per 30 September 2018, PSS memiliki Rasio Gearing sebesar 0,38x dan Rasio Net Gearing sebesar 0,23x dengan Rasio Debtto-LTM EBITDA sebesar 1,07x dan Rasio Net Debt-to-LTM EBITDA sebesar 0,66x.

Seiring dengan adanya kebutuhan belanja modal Perseroan di 2019, untuk menjaga kebutuhan modal kerja jangka pendek, PSS baru-baru ini telah menandatangani fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari Citibank Indonesia dalam mata uang Dollar AS maupun Rupiah sebesar sampai dengan 12 juta dollar AS (termasuk standby LC).

Adanya fasilitas pinjaman ini menunjukkan kepercayaan besar dari pihak perbankan terhadap prospek dan kekuatan keuangan Perseroan.

Permintaan logistik lokal yang meningkat terutama untuk sektor energi dan mineral akan menjadi fokus utama Perseroan di tahun 2019.

Karena itu, PSS menargetkan volume kargo sekitar 1,8 – 2,2 juta metrik ton di tahun 2019 untuk armada kapal induknya,tergantung kondisi pasar dan kemampuan untuk menambah jumlah armada.

Penambahan kapal curah (bulk carrier) ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk merambah beragam peluang logistik di pasar domestik dari sektor energi, pertambangan, pertanian, sampai dengan bahan bangunan

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DPD Minta Bisa Beri Pertimbangan RUU APBN 2015

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merasa keberatan dengan UU MD3. Karena

PT Jasa Armada Indonesia Tbk Optimis Perluas Target Pasar di Tahun 2021

JAKARTA-PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) dan PT Jawa