JAKARTA-PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sepanjang 2021 hanya mampu mencatatkan volume produksi minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 444,72 ribu metrik ton atau mengalami penurunan sebesar 0,77 persen (year-on-year).
Menurut Direktur Utama SSMS, Nasarudin Bin Nasir di Jakarta, Senin (23/5), capaian volume produksi CPO tersebut berada di bawah target produksi SSMS yang dicanangkan untuk sepanjang 2021 yang mencapai 527.425 metrik ton.
Nasarudin mengatakan, penurunan volume produksi CPO itu terutama dikarenakan perseroan melakukan pembelian tandan buah segar (TBS) dari luar yang cukup banyak, serta curah hujan yang tinggi.
Sehingga, kondisi tersebut berpengaruh terhadap proses pemupukan tanaman yang menganggu produktivitas.
Lebih lanjut dia menyatakan, produktivitas tanaman SSMS termasuk pada usia muda atau rata-rata berusia 13 tahun yang tergolong dalam puncak performanya.
Dengan kontinuitas perawatan yang baik dalam pemupukan, SSMS dapat mencatatkan hasil produksi yang terus meningkat.
Namun, kata dia, total penjualan untuk Tahun Buku 2021 mengalami peningkatan sebesar 29,72 persen (y-o-y) menjadi Rp5,2 triliun.
Sedangkan, laba bersih di 2021 tercatat bertumbuh 162 persen (y-o-y) menjadi Rp1,53 triliun.
“Seiring kondisi ekonomi global dan nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19, perseroan tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja yang positif, melainkan mampu memberikan pencapaian yang lebih,” ucap Nasarudin.
Dia mengungkapkan, pencapaian kinerja keuangan yang positif tersebut tidak terlepas dari upaya SSMS untuk terus memperkuat strategi dan meningkatkan inovasi dalam upaya mendapatkan produk berkualitas yang fokus pada peningkatan nilai tambah, optimalisasi produksi dan penjualan, serta efisiensi dalam setiap kebijakan.
Pada kesempatan yang sama, CFO SSMS, Jap Hartono menyampaikan, SSMS mencatatkan peningkatan penjualan CPO di 2021 sebesar 20,2 persen (y-o-y) menjadi Rp4,4 triliun, penjualan inti sawit (PK) meningkat 90,68 persen menjadi Rp240,88 miliar.
“Yang juga membanggakan, meningkatnya penjualan minyak inti kelapa sawit (PKO) di 2021 sebesar 90,68 persen menjadi senilai Rp414 miliar jika dibandingkan dengan 2020 yang senilai Rp257 miliar,” katanya.
