258 Tokoh Sampaikan Keprihatinan Krisis Ekologis ke Presiden

Wednesday 30 Dec 2015, 4 : 16 am
by
Ratusan Akademisi, Tokoh Agama dan Aktivis Sampaikan Keprihatinan Krisis Ekologi dan Sosial Pulau Jawa kepada Presiden

Dia menjelaskan, rencana pembangunan industri semen di Pati mengancam hak pangan warga.

Lahan yang akan digunakan untuk pabrik seluas 180 hektar, 95 hektarnya berupa lahan pertanian produktif milik 569 orang/KK di tiga Desa yakni Tambakromo, Mojomulyo dan Karangawen.

Lahan untuk tapak pabrik dan tapak tambang akan menggunakan kawasan hutan produksi Perum Perhutani sekitar seluas 484,96 hektar.

Lahan tersebut telah dikelola oleh 267 petani hutan (pesanggem) untuk budi daya pertanian.

Dengan produktivitas 6 ton padi/hektar/panen, pendapatan total dari satu kali panen di areal budidaya pertanian yang terkena proyek diperkirakan mencapai Rp 2.137.500.000. Pembangunan pabrik semen akan menurunkan pendapatan masyarakat di sana.

Sementara itu, dosen Fakultas Kehutanan IPB,  Hariadi Kartodihardjo menjelaskan semua provinsi di Pulau Jawa mempunyai indeks rawan bencana banjir, longsor dan kekeringan yang tinggi.

Kondisi hutan di Pulau Jawa yang saat ini berada pada titik kritis perlu mendapat perhatian serius. Pulau Jawa hanya memiliki luasan hutan sebesar 3,38% dari seluruh kawasan hutan di Indonesia. D

ari luasan tersebut, sebesar 85,37% dikelola oleh Perum Perhutani.

“Luas tutupan hutan dari tahun ke tahun makin berkurang,” terangnya.

Menurutnya, di tahun 2000 luas tutupan hutan Jawa masih 2,2 juta hektar.

Namun di tahun 2009 sudah merosot tinggal 800 ribu hektar.

Total luas tutupan hutan di kawasan hutan produksi di Jawa hanya 23, 1%.

Akibatnya, sebanyak 123 titik DAS dan Sub-DAS di Pulau Jawa terganggu akibat degradasi dan deforestasi hutan.

Jika tren ini terus berlangsung maka sekitar 10,7 juta ha DAS dan Sub-DAS di Pulau Jawa akan semakin terancam.

“Kebijakan tukar-menukar kawasan hutan di Pulau Jawa bukanlah solusi yang tepat untuk menyelamatkan Pulau Jawa dari krisis ekologis yang berlangsung saat ini. Tukar-menukar itupun diduga dapat memicu konflik agraria karena belum adanya jaminan ‘clear and clean’ dari lahan pengganti yang disediakan. Tukar menukar juga tidak dapat mengganti hilangnya fungsi ekologis pada lahan yang ditukar,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kuartal Pertama, MIKA Bukukan Laba Bersih Rp316,34 Miliar

JAKARTA-Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Mitra Keluarga Karyasehat

Mauricio Pochettino Tidak Bisa Mainkan Lionel Messi Lawan Angers

PARIS-Pelatih Paris Saint Germain (PSG) Mauricio Pochettino tidak bisa memainkan