60 Buyer Terbaik Perebutkan Primaduta Award 2015

Monday 19 Oct 2015, 8 : 10 pm
by

JAKARTA-Pemerintah memberikan penghargaan Primaduta Award (Primaduta) 2015 kepada 60 buyer (importir mancanegara) terbaik dari 22 negara. Penghargaan ini diberikan atas besarnya kontribusi para buyer mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke pasar dunia. Rencananya, Award itu diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada pembukaan gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke 30, pada 21 Oktober 2015 nanti. “Para buyer tersebut memegang peranan penting dan menentukan dari siapa atau negara mana sumber produk yang akan mereka beli,” tegas Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Senin (19/10).

Primaduta tahun ini memasuki tahun ke-2. Jumlah seluruh buyer yang diterima tahun ini sebanyak 210 buyer, dengan perincian 188 buyer usulan dari 37 perwakilan Indonesia di luar negeri (dari 30 negara) dan 22 buyer usulan dari mitra asosiasi serta peserta Primaniyarta. Dari jumlah tersebut hanya 159 buyer yang akhirnya bisa mengikuti penjurian.

Primaduta Award diberikan guna membangun loyalitas dan jejaring kerja yang kuat antara buyer dengan eksportir Indonesia. Primaduta Award diharapkan mampu menjadi stimulus meningkatkan ekpor Indonesia ke kancah global. “Kepada buyer yang telah membeli produk Indonesia dan dilakukan secara berkesinambungan, perlu diapresiasi dengan memberikan Primaduta Award. Hal ini agar hubungan dagang yang terjalin dapat terus dibina secara berkesinambungan,” jelas Nus.

Menurutnya, kriteria buyer yang mendapat penghargaan antara lain telah membeli (impor) produk dari Indonesia selama minimal tiga tahun berturut-turut dan nilai impornya selalu meningkat, serta mengembangkan jenis produk yang diimpor dari Indonesia ke produk jenis lainnya (jenis produk baru). Usulan buyer peserta penjurian diterima dari perwakilan RI di luar negeri, serta buyer mitra asosiasi dan peserta Primaniyarta. “Pemilihan buyer terbaik dibagi dalam dua kelompok kategori, yaitu kelompok manufaktur (industri skala besar) dan kelompok yang mewakili produk Usaha Kecil Menengah (UKM), dimana masing-masing kelompok juga dipilih buyer yang mewakili pasar ekspor utama dan pasar ekspor nontradisional. Pengumuman pemenang nantinya akan disampaikan kepada Perwakilan RI di luar negeri melalui Kementerian Luar Negeri,” jelas Nus.

Di samping kriteria yang ditetapkan, ada indikator lain yang menjadi perhatian dan pertimbangan tim juri dalam memilih buyer terbaik. Indikator tersebut diputuskan berdasarkan pembahasan data objektif dan argumen subjektif, pendalaman atas peningkatan nilai impor buyer, tren, jenis produk yang diimpor, dan penajaman jenis produk impor dengan melihat apakah buyer ikut melakukan pengembangan nilai tambah produk yang diimpor.

Selain itu dilakukan pendalaman profil masing-masing buyer, melihat ketegori buyer apakah termasuk importir produsen atau importir distributor, melihat apakah buyer melakukan promosi (di negara akreditasi) atau investasi (membuka cabang di Indonesia), serta menelusuri profil eksportir penyuplai dan mempertimbangkan kondisi sistem perdagangan maupun persaingan di pasar akreditasi buyer.

Nus mengharapkan jejaring kerja yang telah terbina dengan baik dan saling menguntungkan antara buyer dengan eksportir Indonesia maupun dengan Perwakilan RI di negara akreditasi dapat terus dibina serta ditingkatkan. “Fungsi dan peran Perwakilan RI di luar negeri dalam diplomasi ekonomi kami harapkan semakin optimal, misalnya dengan melakukan pendekatan dan lobi kepada buyer untuk membeli jenis-jenis produk baru atau produk lainnya dari Indonesia sehingga akan memberikan kontribusi nyata bagi perdagangan dan perekonomian nasional, khususnya di tengah persaingan global yang semakin kompetitif dan penuh tantangan ini,” tegas Nus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SNI juga dapat menjadi nilai tambah dan memberikan kekuatan suatu produk untuk menembus pasar ekspor.

Industri Bakal Tumbuh 5,5% Tahun 2022

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis pertumbuhan industri pada

Puskaptis dan JSI Ditendang dari Keanggotaan Persepi

JAKARTA-Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) memberhentikan dua lembaga