800.280 Dosis Vaksin Pfizer Tiba di Indonesia

Sunday 3 Oct 2021, 1 : 41 pm
by
Vaksin ini merupakan donasi dari negara Amerika Serikat (AS) yang disalurkan melalui program bersama COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).
800.280 dosis vaksin merek Pfizer telah tiba di tanah air pada Minggu (3/10/2021)

JAKARTA-Pasokan tambahan vaksin merek Pfizer sebanyak 800.280 dosis telah tiba di tanah air pada Minggu (3/10/2021).

Vaksin ini merupakan donasi dari negara Amerika Serikat (AS) yang disalurkan melalui program bersama COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).

Kedatangan vaksin ini akan masuk dalam tahap ke-84 kedatangan vaksin ke tanah air. Kedatangan vaksin ini tiba di tanah air pada pukul sekitar pukul 12.20 WIB di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Menggunakan maskapai penerbangan My Indo Airline dengan nomor penerbangan 2Y-2201.

Vaksin kali ini, didapatkan melalui skema kerja sama yang melibatkan antara pemerintah Indonesia, pemerintah AS, dan organisasi internasional dunia yang menaungi program bersama COVAX Facility.

Beberapa unsur tersebut, melakukan kerja sama untuk berupaya mengendalikan wabah global COVID-19.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno L Marsudi, mengatakan kerja sama antara Indonesia, Amerika Serikat, dan COVAX melalui program dose sharing atau berbagi dosis telah membuahkan hasil yang manis.

Dari hal itu, Indonesia telah menerima sebanyak 4.644.900 dosis tambahan dari pemerintah AS.

Tambahan vaksin itu, terbagi dalam empat kali kedatangan yakni di mulai pada tahap pertama yang jatuh di tanggal 16 September 2021 dengan jumlah 877.500 dosis dan tanggal 17 September 2021 sebanyak 1.755.000 dosis.

Kedatangan yang masuk ke dalam tahap ketiga berjumlah sebanyak 1.140.750 dosis datang pada 19 September 2021.

Pada tahap keempat, telah datang pada 23 September dengan jumlah kiriman vaksin mencapai 871.650 dosis.

“Ini termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/9/2021).

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada tiga cara pemerintah mengamankan pasokan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sehingga, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dapat efektif.

Pertama, dengan cara kerja sama bisnis yakni pembelian langsung dosis vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia.

Sehingga, vaksin yang didapatkan tersebut dapat berkhasiat mencegah infeksi berat dari wabah global COVID-19.

“Perjanjian yang sifatnya bussines to bussines yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.

Kedua, pemerintah melakukan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dari mulai organisasi internasional maupun negara yang disebut dengan multilateral.

Melalui kerja sama itu, Indonesia mendapatkan dosis vaksin dari berbagai merek dalam beberapa waktu ke depan.

Ketiga, pemerintah mendapatkan pasokan vaksin dari bantuan atau hibah dari negara lain. Yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin.

Di sisi lain, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021,  telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk jenis vaksin ini.

Hal tersebut didasari oleh, data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.

Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin itu dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik.

Nantinya, vaksin Pfizer yang datang kali ini merupakan vaksin jadi atau siap pakai.

Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada masyarakat luas yang mengikuti program vaksinasi massal yang selenggarakan oleh pemerintah pada beberapa waktu ke depan.

Dari rilis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) vaksinasi dosis 1 yang dilakukan telah mencapai sebanyak 93.515.493 orang, vaksinasi dosis 2 yang dilakukan telah mencapai 52.582.566 orang, dan vaksinasi dosis 3 yang khusus diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes) mencapai 956.288 orang.

Berdasarkan data, dengan tibanya vaksin ke 84 pada hari ini, membuat stok vaksin Indonesia semakin bertambah melimpah.

Dengan total vaksin yang dimiliki oleh Indonesia mencapai sebanyak 277.006.270 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk).

Rincian vaksin COVID-19 yang akan dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 219.476.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 27.830.780 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.200.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, 12.556.850 dosis vaksin Pfizer, dan 500.000 dosis vaksin Janssen (Johnson & Johnson).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BNI Raih Penghargaan Marketeers OMNI Brand of The Year 2024

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI secara proaktif

Volume Perdagangan Saham di BEI Turun Rp 105,90 Triliun

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total volume perdagangan saham di