Menkeu: APBN Instrumen Mencapai Tujuan Nasional

Saturday 26 Mar 2022, 1 : 49 pm
by
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati

RIAU-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menjadi sebuah instrumen untuk mencapai tujuan nasional.

Untuk mencapai tujuan tersebut, jalan yang harus dihadapi tidak selalu mulus.

Karenanya, APBN berperan juga menjadi shock absorber ketika Indonesia dihantam berbagai tantangan, seperti pandemi COVID-19.

APBN menjadi instrumen yang sangat penting untuk memberi dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

“Kadang-kadang ada hujan badai, kering kerontang, banjir, terjadi bencana alam. Waktu dihantam COVID-19, kita menstabilkan. Waktu harga komoditas melonjak, kita harus ada di tengah untuk menstabilkan. Dan instrumen APBN harus menjadi shock absorber, stabilisasi,” kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, di Pekanbaru, Riau, Jumat (25/3/2022).

Menkeu mengungkapkan keuangan negara menurut Undang-Undang Keuangan Negara, memiliki fungsi stabilisasi, alokasi, dan distribusi.

Ketiga fungsi tersebut akan terus berjalan di tahun ketiga menghadapi pandemi.

APBN akan tetap responsif, fleksibel, dan antisipatif dalam menghadapi ketidakpastian, juga akan disehatkan kembali.

Untuk bisa melakukan stabilisasi tersebut, peran APBN dan APBD harus sinkron.

Menkeu memberikan contoh kondisi pada 2020 saat penerimaan menurun, namun di sisi lain belanja meningkat untuk melindungi rakyat dan memulihkan kembali ekonomi.

“Kalau daerah itu bersama-sama APBN sebagai penarik akan jadi lebih kuat, lebih cepat. Tapi kalau kita lagi menarik tetapi APBD-nya berhenti atau membuat lebih berat, jadinya daya untuk menariknya menjadi terkurangi. Kemampuan sinkronisasi dari APBN APBD itu menjadi sangat penting. Undang-Undang HKPD (Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah) bertujuan seperti itu,” kata Menkeu.

Menkeu berpesan kepada seluruh jajaran Kemenkeu untuk melakukan sinergi, bekerja dengan ikhlas dan rendah hati, serta haus akan ilmu dalam mengemban tugas sebagai bendahara negara.

“Bekerja bersama akan jauh lebih baik. Bekerja bersama yang efektif membutuhkan saling percaya saling menghormati dan saling memahami tugas kewajiban. Belajar terus, isi ilmu Anda, bagikan ilmu Anda. Kita menyimbangkan tetap jadi manusia biasa yang rendah hati, napak di bumi, tapi kerjanya luar biasa. Tetap jaga kesehatan, semangat, dan juga untuk bekerja sama secara sinergis karena tantangan ke depan masih banyak dan makin dinamis. Itu yang saya minta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan,” kata Menkeu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemitraan ini diharapkan mampu memenuhi komitmen Indonesia dalam mereduksi emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 sebesar 29% dari Bussiness As Usual (BAU) dengan kemampuan sendiri, dan 41% dengan bantuan internasional.

Pemerintah Dorong Transisi Energi Fosil ke EBT

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong  transisi energi
Data menunjukkan 37 juta UMKM atau lebih dari 60% dikelola oleh perempuan dan 35% dari penjulaan online dihasilkan oleh perempuan

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%, Ganti Nama Jadi BI-Rate

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan