NICL Cuma Raup Laba Bersih di Semester I Senilai Rp53,88 Miliar

Sabtu 3 Sep 2022, 9 : 48 pm
by
PT PAM Mineral Tbk

JAKARTA- PT PAM Mineral Tbk (NICL) pada Semester I-2022 mampu membukukan laba bersih sebesar Rp53,88 miliar atau bertumbuh 107,39 persen dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp25,98 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan NICL yang dilansir di Jakarta, Jumat (2/9), peningkatan laba tersebut ditopang oleh lonjakan pendapatan bersih di paruh pertama tahun ini yang sebesar 271,87 persen (year-on-year) menjadi Rp552,45 miliar.

Namun, beban pokok pendapatan NICL selama enam bulan pertama tahun ini tercatat melambung hingga 874,83 persen (y-o-y) menjadi Rp423,68 miliar.

Sehingga, laba bruto di Semester I-2022 menjadi Rp128,77 miliar, tetapi masih lebih tinggi dibanding Semester I-2021 yang senilai Rp103,86 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dicatatkan NICL di paruh pertama 2022 tercatat sebesar Rp54,05 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp26,29 miliar.

Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022 sebesar Rp53,88 miliar atau bertumbuh 107,39 persen (y-o-y).

Per akhir Semester I-2022, total liabilitas NICL tercatat melonjak menjadi Rp152,31 miliar dari Rp70,25 miliar per akhir Desember 2021.

Adapun jumlah ekuitas per 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp401,16 miliar atau lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2021 yang senilai Rp347,09 miliar.

Lonjakan liabilitas tersebut dipengaruhi oleh kenaikan utang non-usaha sebesar Rp9,96 miliar, karena NICL meminjam kepada entitas anak usaha.

Serta, adanya biaya akrual yang mengalami kenaikan sebesar Rp67,19 miliar, karena adanya biaya yang belum dibayar dan akan dilunasi pada bulan berikutnya.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kali Bekasi Tercemar Limbah, Distribusi Air PDAM Tirta Patriot Terganggu

BEKASI-Air Kali Bekasi kembali tercemar, akibat pencemaran tersebut menimbulkan bau

BI Sebut Kondisi Perbankan Nasional Tahan Risiko

JAKARTA-Sektor perbankan nasional yang merupakan industri dengan porsi aset keuangan