Menegakkan Hukum atau Hasutan Represif?

Jumat 2 Des 2022, 1 : 13 am
by
Benny Ramdani

Oleh: Anthony Budiawan

Video viral Benny Rhamdani sangat mengejutkan, secara terang-terangan memberi pernyataan kepada Presiden akan melawan (secara fisik?), kalau pemerintah tidak proses hukum kepada kelompok masyarakat yang menyampaikan pendapat kritis kepada pemerintah, khususnya kepada Jokowi.

Video yang menurutnya tidak utuh tersebut menunjukkan sifat otoriter anti kritik.

Bahkan lebih jauh lagi, membujuk pemerintah untuk mengambil cara otoriter kepada masyarakat yang menyampaikan kritik.

Pernyataan ini sangat bahaya. Bisa mengundang benturan horisontal sesama anak bangsa. Padahal kritik adalah bagian dari demokrasi, kritik adalah bagian dari kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi.

Pasal 28E Ayat (3) UUD mengatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

Tetapi, menurut klarifikasi yang bersangkutan, kritik yang disampaikan ini bukan lagi sekedar kritik, tetapi upaya delegitimasi atau bahkan mau menjatuhkan pemerintah.

Maka itu harus dilawan (alias “ditawur”?), kalau pemerintah tidak proses hukum, alias tangkap?

Klarifikasi ini juga sangat bahaya karena dapat dianggap sebagai fitnah kepada kelompok masyarakat yang kritis.

Karena itu, Benny Rhamdani harus bisa menunjukkan kritik mana yang dianggap delegitimasi atau mau menjatuhkan pemerintah?

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tenaga Medis, Pahlawan Kesehatan

Oleh: Sultan Baktiar Najamudin Akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan

Bertemu Investor di WEF 2020, Menperin Agus Jualan Potensi Indonesia

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita aktif menyampaikan tentang beragam